RAKYAT ACEH I MEULABOH – Usai delapan unit rumah warga mengalami rusak berat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Barat, segera menurunkan satu unit alat berat beserta tim survei untuk mengkaji penyebab erosi tanah bergerak di Gampong Meutulang, Kecamatan Panton Reu.
Kabid Jalan PUPR Aceh Barat, Beny Hardi, di Meulaboh, Senin (24/2/2025), membenarkan instasinya telah menurunkan satu unit alat berat beserta tim survei untuk mengkaji penyebab erosi tanah bergerak di Gampong Meutulang.
“Malam dapat info, esoknya pak Kadis langsung perintahkan turunkan tim survei beserta dukungan alat berat yang siaga dilokasi bencana,” jawab Beny.
Sejak Minggu (23/2/2025) kemarin, selain melakukan survei, tim lapangan mengandalkan alat berat mulai mengarahkan pembenahan, diawali pemindahan satu unit tiang listrik yang jatuh tepat dilokasi longsor.
“Usai dipindahkan tiang listriknya, lampu dapat kembali hidup,” urai Beny.
Hasil survei lapangan, Beny menjelaskan, erosi tanah yang turun mencapai 1 meter, menyebabkan delapan unit rumah rusak parah, dengan dinding rumah retak-retak, lantai bagian dapur amblas hingga tidak dapat digunakan.
Erosi ini terjadi, lantaran curah hujan tinggi, sedangkan arus air meluap dan mengikis struktur tanah di area permukiman penduduk, hingga menyebabkan rongga atau pemisahan tanah, mengakibatkan struktur tanah turun-bergeser.
“Kalau sekarang struktur tanah masih labil, belum padat, bisa bergerak turun terus,” perjelas Beny.
Penanganan darurat, sambung Beny, akan memasang tanggul sepanjang tebing hingga arus air tidak kembali sampai mengikis struktur tanah dan menyebabkan erosi kembali meluas.(den)