RAKYAT ACEH | SINABANG – Inspeksi Mendadak (Sidak), yang digelar Pemerintah Daerah (Pemda) Simeulue dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, untuk mempastikan harga dan stok barang di pasar lokal, Rabu 26 Februari 2025.
Sidak yang dipimpin langsung Pj Bupati Simeulue, Teuku Reza Pahlevi yang di dampingi, Asludin selaku Nota Dinas (ND) Sekretaris Daerah (Sekda), juga mendatangi Pergudangan Bulog, Perum Bulog Sub Divre Meulaboh, yang ada di desa Linggi, Kecamatan Simeulue Timur.
Disana, tim Sidak mendapatkan keterangan dan kepastian dari petugas Pergudangan Bulog, bahwa aman untuk stok beras bulog jelang ramadan dan yang tersedia saat sebanyak 324 ton beras bulog, dan pada pertengahan bulan ramadan, akan menyusul beras bulog sebanyak 600 ton.
Terkait hasil sidak dipasar lokal dan kepastian dengan aman stok beras menjelang ramadan, disampaikan Pj Bupati Simeulue, Teuku Reza Pahlevi, usai sidak dan meninjau langsung stok beras di Pergudangan Bulog, Perum Bulog Sub Divre Meulaboh, yang ada di desa Linggi, Kecamatan Simeulue Timur.
“sidak jelang ramadan, untuk mempastikan harga dan stok barang kebutuhan masyarakat Simeulue. Alhamdulillah, tadi juga mendapat keterangan yang pasti dari petugas pergudangan bulog, bahwa aman stok beras yang saat ini ada 324 ton beras, dan pada pertengahan ramadan menyusul lagi 600 ton beras bulog”, kata Pj Bupati Simeulue, kepada Harian Rakyat Aceh.
Lebih lanjut Pj Bupati Simeulue, juga warning oknum pedagang dipasar lokal yang ada di 10 kecamatan dalam Kabupaten Simeulue, supaya tidak mempermainkan harga barang-barang, yang nantinya akan menimbulkan kondisi tidak nyaman dan keresahan ditengah-tengah masyarakat menjelang ramadan.
“Pedagang jangan mempermainkan harga-harga barang menjelang ramadan, sebab nantinya akan menimbulkan kondisi tidak nyaman dan masyarakat resah. Instansi terkait harus rutin melakukan pemantauan untuk persoalan harga dan stok barang”, tegas Pj Bupati Simeulue.
Amatan Harian Rakyat Aceh, dialog singkat antara Pj Bupati Simeulue dengan pedagang, yang menyampaikan keluhannya kepada tim Sidak, supaya untuk menertibkan pedagang-padang yang buka lapak jualannya di lokasi terlarang, serta menurunnya daya beli sejak dua bulan terakhir.
“Pak Bupati, tertibkanlah pedagang yang jualan di pinggir jalan itu, dan juga saat ini daya beli juga menurun sehingga banyak yang tidak laku barang-barang kita, ini terjadi sudah sekitar dua bulan”, kata pedagang di pasar inpres Kota Sinabang, kepada Pj Bupati Simeulue.
Sedangkan untuk kegiatan pasar murah, akan dilaksanakan selama 10 hari yang akan dimulai pada tanggal 6 Maret 2025 mendatang, yang akan digelar di 10 Kecamatan. Hal itu disampaikan Plt Kadis Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Simeulue, Taufiqurrahman.
“Untuk kegiatan pasar murah, akan dilaksanakan selama 10 hari di 10 Kecamatan, dan akan dimulai pada tanggal 6 Maret 2025”, kata Taufiqurrahman, yang ditemui terpisah Harian Rakyat Aceh, Rabu 26 Februari 2025. (ahi/hra)