TEXAS (RA) Seorang lelaki asal Texas meninggal karena mengidap stroke. Ini terjadi setelah rokok elektronik yang dia gunakan meledak dan merobek arteri karotisnya. Kantor Pemeriksa Medis Wilayah Tarrant mengatakan, William Brown meninggal di rumah sakit Fort Worth pada 29 Januari 2019, hanya beberapa minggu setelah ulang tahunnya yang ke-25.
Dalam sertifikat kematian dikatakan bahwa dia meninggal karena infark otak dan herniasi setelah puing-puing dari rokok elektrik itu meledak dan membelah arteri karotis kirinya. Ledakan itu dilaporkan terjadi pada 27 Januari 2019 di tempat parkir sebuah toko yang menjual rokok dan persediaan vaping.
Manajer Smoke and Vape DZ mengatakan kepada CNN bahwa ia memanggil ambulans setelah ledakan. Brown pergi ke toko untuk meminta bantuan menggunakan benda yang juga disebut pena vape itu, tetapi dia memang tidak membeli apa pun. Sebab, toko pun mengatakan mereka tidak menjual merek pena vape itu.
Brown dilarikan ke rumah sakit dan keluarganya mengatakan, ia mengalami koma yang diinduksi secara medis, dan bahwa x-ray menunjukkan bahwa sebagian dari rokok elektronik itu bersarang di tenggorokannya.
“Rokok itu melintasi bibirnya, tampaknya entah bagaimana, dan memotong bibirnya,” kata nenek Brown. “Benda tiga potong itu masuk ke tenggorokannya dan menetap di sana,” kata neneknya, Alice Brown seperti dilansir CNN.
Dia tidak mengerti mengapa dokter tidak segera mengoperasi Brown. “Padahal dia memiliki masa depan, dan kehidupan yang harus dia jalani di depannya,” katanya.
Seorang juru bicara Jaringan Kesehatan mengatakan dia tidak bisa mengomentari spesifik kasus Brown karena undang-undang privasi kesehatan. Dia mengatakan mereka terus berkomunikasi dengan keluarga Brown dan menyatakan belasungkawa tulus mereka.
“Kami berpegang teguh pada standar tertinggi dalam menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dan akan menangani masalah keluarga dengan serius saat kami meninjau semua yang terjadi,” katanya kepada CNN dalam sebuah pernyataan.
Rokok Elektronik dan pena vape adalah perangkat yang dioperasikan dengan baterai yang memanaskan cairan untuk membuat aerosol yang dapat dihirup seperti asap rokok biasa. Cairan ini biasanya mengandung nikotin dan memiliki rasa.
Lebih dari satu dari setiap 10 orang dewasa telah mencoba rokok. Ada 195 insiden kebakaran dan ledakan yang disebabkan rokok elektonik di Amerika Serikat yang dilaporkan oleh media antara 2009 dan 2016.
Mei lalu, seorang pria di St. Petersburg, Florida, terbunuh ketika rokok elektroniknya meledak dan menembakkan sepotong perangkat ke kepalanya. (JPG)