class="post-template-default single single-post postid-22726 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk Keuchik Aceh Tuntut Masa Jabatan 8 Tahun Pemuda Panca Marga Ranting Muara Satu Donasi untuk Palestina

UTAMA · 6 Oct 2019 08:18 WIB ·

Pengakuan Korban Wamena: Untung Nyawa Saya Selamat


 Antrean pengungsi saat memasuki pesawat Hercules di Lapangan Udara TNI AU Manuhua, Wamena, Papua, Rabu (2/10/19). Kini gelombang pengungsi Wamena mulai menurun. (HENDRA EKA/JAWA POS) Perbesar

Antrean pengungsi saat memasuki pesawat Hercules di Lapangan Udara TNI AU Manuhua, Wamena, Papua, Rabu (2/10/19). Kini gelombang pengungsi Wamena mulai menurun. (HENDRA EKA/JAWA POS)

Harianrakyataceh.com – Jumlah pengungsi yang meninggalkan Wamena, Jayawijaya, Papua, sudah turun drastis. Selain karena sudah banyak yang telah terbang, warga yang masih di Wamena merasa kondisi sudah semakin kondusif. Tak sampai seratus orang yang tercatat masih menunggu jadwal berangkat ke Jayapura dengan pesawat Hercules TNI-AU.

Total pengungsi terangkut dari Wamena ke Jayapura mencapai 16.500 jiwa. Selain melanjutkan perjalanan ke daerah asal, sebagian di antara mereka kini tinggal di empat lokasi pengungsian di Jayapura.

Di Lanud TNI-AU Manuhua kemarin sore (5/10) sudah tidak ada luberan pengungsi serupa beberapa hari lalu. Keberangkatan hanya mengantar gelombang terakhir eksodus pengungsi. Tri menjelaskan, pengungsi yang diangkut Hercules hari itu 855 orang. ”Dengan enam sortie,” ucap Komandan Lanud Silas Papare Marsekal Pertama TNI Tri Bowo Budi Santoso.

Di sisi lain, seorang warga bernama Eko Purnomo jadi korban pembacokan. Saat diwawancarai Jawa Pos, dia menyatakan bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIT kemarin. Lokasi kejadian adalah Jalan Irian yang juga merupakan pusat keramaian. ”Ada yang minta tolong, saya keluar menolong. Malah saya dikejar,” terangnya.

Pria asal Jogjakarta tersebut juga disabet parang. Akibatnya, bagian belakang kepalanya terluka dan harus dijahit. Meski bisa melihat jelas wajah pelaku, dia tidak berniat melapor. ”Percuma juga melapor. Tidak tahu siapa pelakunya,” kata dia.

Eko hanya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak asal bicara situasi dan kondisi sudah aman. Menurut dia, kejadian yang dialaminya merupakan bukti bahwa masih ada kerawanan. ”Untung nyawa saya selamat,” imbuhnya.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : syn/far/c9/ayi

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Keuchik Aceh Tuntut Masa Jabatan 8 Tahun

4 February 2025 - 14:17 WIB

Trending di METROPOLIS