REDELONG (RA) – Memasuki musim penanaman padi, bendungan Kampung Delung yang dijadikan sebagai sarana irigasi kembali rusak dan terancam jebol sehingga puluhan hektar persawahan terancam kekeringan.
Anggota DPRK Yuzmuha, usai melakukan peninjauaan bersama Kepala Desa Delung Asli dan Delung Tue serta aparatur kepada Rakyat Aceh, Selasa (17/11) menyampaikan, kerusakan bendungan sarana irigasi terjadi di beberapa titik.
Ia menambahkan, kerusakan terjadi pada tanah yang ambruk pada sela tembok penahan dan terjadi keretakan tembok pintu air sebelah kiri. ”Menurut warga sudah hampir tiga bulan bendungan ini tidak dapat difungsikan,” ungkapnya.
Pihaknya memperkirakan, kerusakan terjadi akibat usia bendungan saat ini yang sudah cukup tua dan tidak rehabilitasi. Padahal katanya, bendungan Delung merupakan bendungan sarana irigasi terbesar di Kecamatan Bukit yang diperuntukan untuk mengaliri air ke persawahan masyarakat.
Menurutnya, masyarakat setempat saat ini juga sangat khawatir jika bendungan tersebut jebol dan dapat membahayakan keselamatan masyarakat serta lahan perkebunan di sepajang alur.
Untuk itu, kepada pemerintah daerah, Ismuha, meminta untuk segera memperbaiki bendungan yang rusak agar petani sawah dapat merasakan manfaat dari bendungan yang mengairi persawahan mereka ketika musim bersawah yang hampir tiba.
Ismuha menjelaskan, selain mengaliri persawahan untuk menamam padi dan bercocok tanam bendungan tersebut juga menjadi saran air bersih untuk masjid yang saat ini sudah kekeringan.
Disisi lain program pemerintah untuk meningkatkan hasil produksi padi, ketahanan pangan di tengah covid-19 serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Untuk menghindari kekeringan persawahan masyarakat disini saya kira bendungan ini orjen untuk di perbaiki,” tegasnya. (uri/bai)