class="post-template-default single single-post postid-57621 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Aster Kasdam IM Tinjau Program Sergab di Wilayah Kodim 0111/Bireuen Perang Kembali Mengguncang Suriah usai Runtuhnya Rezim Assad, Situasi Makin Memanas? 16 Napi Lapas Kutancane yang Kabur Berhasil Ditangkap, Berawal dari Minta Bilik Asmara Tender Gedung MTQ Diduga Kangkangi Sejumlah Aturan, Termasuk Kesepakatan Bersama DPRK. 9 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Ramadhan Menurut Buya Yahya

DAERAH · 12 Nov 2021 09:15 WIB ·

KWT Galakkan Tanaman Pekarangan


 Ketua KWT Bungong Seulanga Desa Kumbang Ulim, Mutia mengamati tanaman pekarangan.Abdullah Gani/Rakyat Aceh Perbesar

Ketua KWT Bungong Seulanga Desa Kumbang Ulim, Mutia mengamati tanaman pekarangan.Abdullah Gani/Rakyat Aceh

MEUREUDU (RA) – Untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong seputar rumah, Kelompok Wanita Tani (KWT) Gampong Meunasah Kumbang Kecamatan Ulim, Pidie Jaya, menggalakkan tanaman pekarangan. Sebagai percontohan, sebidang lahan di desa tersebut kini ditanami aneka jenis hortikultura. Saat ini pertumbuhan atau perkembangan tanaman dimaksud lumayan bagus malah ada yang sudah panen.

Ketua KWT Bungong Seulanga, Mutia, kepada wartawan harian ini yang berkunjung ke kebun bibit di desa tersebut, Kamis (11/11) mengatakan, upaya itu dilakukan mengingat mayoritas lahan pekarangan rumah penduduk banyak yang kosong. Sehingga para ibu rumah tangga (IRT) terutama mereka yang tergabung dalam KWT sepakat untuk mengembangkan sayur mayur terutama untuk konsumsi keluarga.

Langkah pertama atau sebagai pilot projeck yang dilakukan KWT beranggotakan 34 orang adalah dengan menanam beberapa jenis tanaman pada sebidang lahan yang luasnya sekitar 40 x 30 meter. Yang ditanami antara lain, bayam, kangkung darat, cabe merah, bawang merah, selada, terong, kacang panjang serta jahe. Lokasinya berada di pinggiran jalan sempat menarik perhatian para pengguna jalan.

Ditambahkan, pertumbuhan lumayan bagus apalagi didukung oleh iklim basah dan sesekali disirami hujan. Melihat hasil yang memuaskan, para anggota kelompok tertarik untuk mengembangkan komoditi tersebut di pekarangan rumahnya masing-masing.

“Jika pekarangannya sempit atau sama sekali tidak memiliki lahan kosong, kalau memang ada kemauan kan dapat ditanami pada polibaq,” imbuh Mutia.

Apalagi, warga yang memelihara sapi atau kambing di desanya sama sekali tidak melepaskan ternak piaraannya. Dengan demikian tanaman yang diusahakan bebas dari santapan hewan tersebut.

“Ya benar, gampong kami bebas dari ternak berkeliaran,” sebut M Yunus seorang warga setempat.

Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie Jaya, M Nur, SP yang dikonfirmasi kemarin mengatakan, hal itu dilakukan dalam upaya memanfaatkan lahan pekarangan.

Ditambahkan M Nur, kecuali KWT di Kecamatan Bandarbaru yang tidak mengembangkan hortikultura, sementara tujuh kecamatan lainnya dengan menggunakan dana DAK Non Fhisik TA 2021 masing-masing memiliki satu unit kebun hortikultura.

Antara lain, KWT Gampong Manyang Lancok-Meureudu, KWT Gampong Hagu-Panteraja dan KWT Gampong Meugit Sagoue Kecamatan Bandardua.(mag87/rus)

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Aceh Tegaskan Kekhususan Regulasi Syariat Islam dalam Sektor Perbankan

12 March 2025 - 16:38 WIB

Sekolah Rakyat Kontribusi Nyata Pemerataan Pendidikan

12 March 2025 - 14:46 WIB

Perang Kembali Mengguncang Suriah usai Runtuhnya Rezim Assad, Situasi Makin Memanas?

12 March 2025 - 14:44 WIB

Hari-hari Imam Syafi’i Selama Bulan Ramadhan

12 March 2025 - 14:20 WIB

16 Napi Lapas Kutancane yang Kabur Berhasil Ditangkap, Berawal dari Minta Bilik Asmara

12 March 2025 - 09:52 WIB

Presiden Prabowo Umumkan Pemberian THR dan Gaji ke-13 bagi 9,4 Juta Aparatur Negara

11 March 2025 - 18:43 WIB

Trending di UTAMA