class="post-template-default single single-post postid-77313 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu ✖

Mode Gelap

UTAMA · 6 Sep 2022 15:08 WIB · waktu baca 1 menit

Demo BBM Naik, Mahasiswa Duduki DPR Aceh


 rakyat aceh
Ratusan mahasiswa UIN Ar-Raniry melakukan aksi unjuk rasa tolak kenaikan BBM di Gedung DPRA, Senin (5/9). Foto/Al Amin Perbesar

rakyat aceh Ratusan mahasiswa UIN Ar-Raniry melakukan aksi unjuk rasa tolak kenaikan BBM di Gedung DPRA, Senin (5/9). Foto/Al Amin

Harianrakyataceh.com – Ratusan massa aksi tergabung dalam Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Ar-Raniry Aceh berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin (5/9).

Pantauan Rakyat Aceh di lokasi, ratusan massa aksi beriringan menggunakan sepeda motor dan mengenakan almamater kampus, memadati Jalan Daud Beureeh menuju Bundaran Simpang Lima Banda Aceh yang menjadi titik kumpul para demonstran.

Selanjutnya pukul 12.13 WIB massa aksi mulai memaksa untuk masuk ke gedung utama DPRA. “Buka pintu, buka! kami mau masuk ke gedung ini, ” kata salah seorang peserta aksi.

Selang beberapa menit kemudian, aksi unjuk rasa mahasiswa sempat diwarnai kericuhan. Sebabnya mereka memaksa tetap ingin masuk ke gedung utama DPRA.

Amatan media ini, anggota DPRA Teuku Raja Keumangan mencoba menemui para pendemo, namun tak berapa lama massa yang merasa aksinya tidak mendapat tanggapan meminta masuk dengan dengan menggedor pintu gedung utama DPRA.

“Kami mau masuk. Setiap aksi kami selalu di luar. Kami ingin mereka sama-sama merasakan seperti kami, ” teriak salah seorang aksi.

Sekitar tiga puluh menit berselang, Ketua DPRA Pon Yaya bersama sejumlah anggota lainnya menemui massa aksi. Sempat terjadi dialog, sambil berorasi mereka meminta masuk ke gedung utama DPRA. Tak beberapa lama berselang kericuhan sempat terjadi kembali. Akibatnya anggota DPRA satu persatu meninggalkan pendemo. Tak terima masa pun mengejar ketua DPRA sambil menarik lengan baju Pon Yaya, beruntung kepolisian sigap dan mengamankan ketua DPRA.

Namun tak lama berselang para peserta aksi akhirnya berhasil masuk ke dalam gedung utama dengan paksaan. Di dalam gedung DPRA, mereka meminta audiensi dan mendengarkan aspirasi yang disampaikannya. Dimulai dengan mengumandangkan azan, beberapa perwakilan mahasiswa kemudian berorasi menolak kebijakan pemerintah menaikan BBM.

Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Mahmudin dalam orasinya meminta ketua DPRA hadir di tengah aksi yang digelar hari ini. “Kami meminta mereka para wakil rakyat untuk hadir dan mendengar semua keluh kesah kami,” ucapnya.

DPRA Sepakat Menolak Kenaikan Harga Para mahasiswa masing-masing korlap masih menyampaikan orasinya. Sementara itu Ketua DPRA beserta wakil dan sejumlah anggota DPRA tampak sudah menemui para demonstran di ruang paripurna. Mereka diantaranya ketua DPR Aceh, Saiful Bahri di dampingi Wakil Ketua, Dalimi, Safaruddin, anggota TR Keumangan, Bardan Sahidi, Ridwan Yunus, dan Darwati A Gani, dan Tgk Muhammad Yunus.

Selanjutnya, dihadapan dewan, Kordinator aksi Wahyu membacakan tuntutan yakni, mererka menolok keputusan pemerintah terkait kenaikan harga BBM subsidi yang berdampak buruk bagi masyarakat. Kemudian mendesak pemerintah agar memformulasikan kebijakan alternatif disamping menyalurkan bansos dan BLT. Selain itu, mendesak pemerintah membuat regulasi penyaluran BBM subsidi dengan data yang tepat.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Saiful Bahri alias Pon Yaya, merespon tuntutan mahasiswa. Ia berjanji akan ikut mendesak pemerintah pusat untuk mencabut kebijakan menaikan harga BBM sudsidi.

Pon Yahya mengatakan saat ini pihak legislatif bersama Pejabat (Pj) Gubernur Aceh juga sedang mencari solusi terhadap persoalan ini ke pemerintah pusat.
“Kami atas nama lembaga DPRA mendesak pemerintah pusat untuk segera menurunkan harga BBM dan listrik. Saya telah berkoordinasi dengan Gubernur Aceh untuk komunikasikan ke pemerintah pusat untuk mendesak turun BBM,” ujarnya.

Sementara itu, koordinator aksi, Wahyu mengatakan, massa akan menunggu keputusan tersebut sampai 2×24 jam, jika tidak ada tindak lanjut, pihaknya akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak. (mar/min)

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Kecam Penembakan WNI, Termasuk 2 Warga Aceh di Perairan Malaysia, Anggota DPD RI: Pemerintah Harus Segera Keluarkan Sikap Resmi

26 January 2025 - 20:02 WIB

Almunzir SPdI MSi Terpilih Kembali Pimpin PGRI Aceh Periode 2024-2029

26 January 2025 - 19:17 WIB

Bir Ali Kembali Berangkatkan 50 Jamaah Umroh

26 January 2025 - 15:47 WIB

Ribuan Wisatawan Serbu Sabang, PT SIM Tambah Trip Kapal Cepat

26 January 2025 - 14:31 WIB

Jusuf Kalla Komunikasi dengan Hamas Untuk Bangun 10 Masjid di Gaza

26 January 2025 - 07:03 WIB

Evaluasi Pejabat Eselon II oleh Pj Gubernur Safrizal ZA Berdasarkan Aturan dan Konsultasi dengan Mualem

25 January 2025 - 20:28 WIB

Trending di UTAMA