MEUREUDU (RA) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampengile mengatakan proses rehabilitasi dan rekontruksi (Rehab-Rekon) gempa Pidie Jaya segera dilaksanakan setelah keluar Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 tahun 2017.
Ia memastikan pembangunan sejumlah infrastruktur akan rampung tahun ini. Pihaknya segera melakukan validasi dan finalisasi mengenai data kerusakan yang terjadi.
“Verifikasi dan validasi data akibat gempa akhir tahun lalu, semuanya kita kunci (tetapkan) akhir Agustus ini dengan SK dari Bupati,” kata Willem kepada wartawan usai melakukan rapat koordinasi percepatan Rehab-Rekon gempa Aceh di Pendopo Bupati Pidie Jaya, Selasa (15/8).
Willem menjelaskan, ada dua katagori kerusakan yang ditetapkan oleh pihaknya, yakni rusak sedang dan rusak berat. Indikator inilah yang dijadikan sebagai landasan untuk menetapkan data-data tersebut setalah melakukan pengecekkan langsung ke lapangan.
Ia menerangkan, dalam proses validasi data kerusakan dampak gempa dilakukan sebelum proses rehabilitasi dan rekontruksi mulai dikerjakan. Rehab-Rekon berdasrkan Inpres Nomor 5 tahun 2017 tersebut akan difokuskan pada lima sektor, pemulihan pemukiman masyarakat, pemulihan infrastuktur, pemulihan ekonomi, sosial dan lintas sektor lain.
“Pembangunan kembali rumah masyarakat atau pemukiman, targetnya selesai tahun ini. Agar target itu selesai, BNPB membentuk tim pendukung untuk membantu pemerintah daerah dalam mempercepat proses rehab rekon,” ujarnya.
Ia menilai, penanganan bencana gempa Pidie Jaya dan sekitarnya, telah dilakukan dengan cepat jika dibandikan dengan penanganan bencana di daerah lain di Indoensia. Ini terjadi kerenaada perubahan mekanisme dalam pengangan bencana.
Perubahan mekanisme itu dilakukan dalam tiga fase pengangan bencana, yaitu evakuasi dan penyelamatan korban, fase tanggap darurat, fase transisi tanggap darurat. (mag-78/lin)