class="post-template-default single single-post postid-5273 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen Pj. Bupati Aceh Barat Menang Kasasi di Mahkamah Agung melawan PT Gading Bhakti Sales Dibekuk Polisi di Banda Aceh, Ini Kasusnya

NASIONAL · 15 Mar 2017 08:53 WIB ·

Terbalik karena Rem Tak Berfungsi


 Terbalik karena Rem Tak Berfungsi Perbesar

Harianrakyataceh.com – Belum lama pesawat latih milik TNI AU mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Adi Sumarmo, Boyolali. Pesawat latih jenis grob itu gagal take off. Selasa (14/3), kecelakaan pesawat milik TNI AU kembali terjadi. Kali ini pesawat tempur F-16 gagal mendarat dengan sempurna hingga terbalik di ujung landasan Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Akibatnya sejumlah penerbangan komersil dari dan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II sempat terganggu selama satu jam.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengungkapkan, hingga malam tadi evakuasi F-16 TS-1603  tersebut masih berlangsung. ”Pesawatnya sedang proses evakuasi untuk ditarik ke hanggar,” ungkap pria yang akrab dipanggil Jemi itu.

Hanggar yang dia maksud tidak lain adalah Hanggar Skadron Udara 16 Tempur di Lanud Roesmin Nurjadin. Jemi menjelaskan, kecelakaan F-16 di lanud tersebut terjadi sekitar pukul 16.55 WIB. Lokasi kejadian berada di ujung runway 18 Lanud Roesmin Nurjadin. Kecelakaan itu terjadi akibat sistem rem pesawat tempur itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

”Karena brake malfunction setelah pesawat landing dari runway 36 (arah Jalan Kartama, red) Lanud Roesmin Nurjadin,” terang dia.

Alhasil pesawat lepas kendali. Pesawat tersebut meluncur sekitar 150-200 meter dari ujung runway 18 kemudian terbalik. Beruntung dua penerbang yang menunggangi pesawat itu selamat. Yakni Mayor (Pnb) Andri Setiawan sebagai Kasiops dan Lettu (Pnb) Marko Anderson sebagai siswa konversi.

”Kondisi penerbang dalam keadaan selamat dan tidak terluka,” jelas Jemi.

Danlanud  Roesmin Nurjadin Marsma TNI Hendri Alfiandi membenarkan peristiwa ini. Dia menggelar konferensi pers  setelah 7 jam usai kejadian di Baseops Lanud Roesmin Nurjadin. Hendri mengatakan, pesawat melakukan pendaratan dengan sempurna, kemudian setelah dilakukan braking, di situ terjadi malfunction.

Akibatnya, penerbang berupaya untuk bisa memberhentikan sedapat mungkin dengan prosedur yang telah dilakukan. “Namun upaya ini tidak berhasil, dan akibatnya pesawat terbalik,” jelas jenderal bintang satu ini.

Hendri mengaku sedih atas kecelakaan ini. Dia pun berharap semua kondisi segera pulih dan pesawat yang saat ini masih dalam penyelidikan tim khusus segera dapat difungsikan kembali. Dia menegaskan dua penerbang dalam keadaan selamat, sehat, dan tidak terluka.

“Sekarang sudah ditangani Rumah Sakit Lanud Roesmin Nurjadin dan di-recovery. Bersifat fisik dan psikis, sesuai prosedur penanganannya,” paparnya.

Untuk penyebab secara detil, Danlanud tidak bisa mengungkapkan. Sebab, ada tim khusus yang lebih berkompeten menyampaikan.  “Ini harus dikeluarkan oleh PPKPU (panitia penyidik kecelakaan pesawat udara, red),” katanya.

Disampaikan Hendri, hingga pukul 23.30 WIB pesawat masih dalam proses evakuasi.  “Kenapa lama karena memang kami masih menyelamatkan pesawat itu untuk bisa diterbangkan. Ada prosedur khusus supaya tidak menambah kerusakan,” urainya.

Di sisi lain, kecelakaan kemarin patut menjadi catatan TNI AU. Dua kecelakaan pesawat milik TNI AU bulan ini tidak boleh diabaikan. Sebab, menyangkut alat utama sistem pertahanan (alutsista). Apalagi, dua kecelakaan itu disebabkan persoalan teknis pada pesawat. Jemi mengakui, pihaknya sudah mempersiapkan langkah pascakecelakaan kemarin.

”Akan dilaksanakan pengecekan dan evaluasi,” kata Jemi.

Itu perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. Bukan hanya evaluasi kecelakaan kemarin, TNI AU juga wajib mengevaluasi alutsista secara menyeluruh. Apalagi, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sudah menekankan komitmen untuk membenahi alutsista di matra yang dia pimpin. Itu perlu dibuktikan dengan menekan potensi kecelakaan alutsista. Baik ketika latihan maupun dalam tugas. Selain itu, kecelakaan pesawat milik TNI AU tahun lalu juga harus menjadi perhatian.

Terkait pesawat tempur F-16, dari catatan Riau Pos sebelumnya juga terjadi kecelakaan pada 16 April 2015. Kala itu pesawat tempur F-16 C/D 15ID produksi 1980 yang dipiloti Letkol (Pnb) Firman terbakar di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma. Pilot pesawat hasil hibah Amerika yang datang di Indonesia pada September 2014 itu, memutuskan membatalkan tinggal landas karena karena adanya percikan api dari mesin pesawat. Hingga akhirnya pesawat terbakar dan pilot selamat.

Bandara Tutup Satu Jam
Kecelakaan F-16 di ujung runway 18 membuat aktivitas penerbangan pesawat komersil Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru terganggu.  Berdasarkan keterangan General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, ada tiga penerbangan yang terganggu saat kejadian itu.

“Satu penerbangan Garuda Jakarta-Pekanbaru divert ke Padang, Lion Air Medan-Pekanbaru kembali lagi ke Pekanbaru, dan satu pesawat Air Asia yang sudah sempat mundur terpaksa ditunda,” paparnya..

Kondisi aktif baru sekitar pukul 18.30 WIB pesawat sudah normal. “Di ujung landasan accident itu,” jelasnya.

Dengan kondisi itu juga membuat keputusan bandara itu dipastikan tutup. Dan harus dipastikan dulu apakah menghalangi take off landing atau tidak dari dampak accident itu,atau ada benda-benda lain atau tidakdi runway.

“Jadi bandara di tutup dulu dengan waktu selama satu jam, tapi faktanya hanya 40 menit sudah bisa digunakan,” ungkapnya.(syn/ted)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Mewakili Anggota DPD RI Asal Aceh, Haji Uma Sampaikan Beberapa Poin Penting Terkait Permasalahan di Daerah di Sidang Paripurna

15 January 2025 - 11:23 WIB

Tenaga Non-ASN Pemerintah Aceh Desak Kepastian Pengangkatan sebagai PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 16:37 WIB

Tenaga Non ASN R2 dan R3 Demo Kantor Bupati Aceh Utara, Tuntut Diangkat PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 09:16 WIB

PGRI Aceh akan Laksanakan Konferensi Provinsi

13 January 2025 - 19:09 WIB

Pemerintah Aceh Tegaskan Komitmen Penanganan Banjir Secara Komprehensif

13 January 2025 - 17:50 WIB

DPRK Aceh Besar Gelar Paripurna Hasil Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

13 January 2025 - 17:41 WIB

Trending di UTAMA