class="post-template-default single single-post postid-9489 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

DAERAH · 9 Oct 2017 05:27 WIB ·

Keuchik Harus Tahu Batas Hutan Lindung


 Bupati Abdya, Akmal Ibrahim sosialisasi bersama masyarakat soal hutan, Sabtu (7/10).
RAHMAD/RAKYAT ACEH Perbesar

Bupati Abdya, Akmal Ibrahim sosialisasi bersama masyarakat soal hutan, Sabtu (7/10). RAHMAD/RAKYAT ACEH

BLANGPIDIE (RA) – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim, meminta kepada para keuchik yang berada di pinggiran gunung dalam Kabupaten Abdya agar memiliki GPS untuk melihat tapal batas gunung antara lahan produktif dengan hutan lindung.

Pernyataan ini disampaikan Akmal di depan para keuchik dalam sosialisasi pengunaan hutan sosial masyarakat yang dipandu Dinas Pertanian dan Pangan di aula Masjid pemkab setempat, Sabtu (7/10) kemarin.

“Keuchik harus membeli alat GPS untuk melihat batas gunung didesa masing-masing dan juga camat harus berperan aktif untuk melakukan penataan batas hutan dan memahami betul tapal batas hutan lindung yang ada di desa pergunungan,” kata Akmal.

Selain itu, Akmal juga meminta kepada pihak dinas kehutanan agar melakukan pendataan desa yang sangat jelas agar memiliki peta mukim setiap desa.

Kabupaten Abdya memiliki 152 desa dalam sembilan kecamatan. Namun, satu kecamatan yang memiliki 28 desa yaitu Kecamatan Susoh tersisih dari pesisir pergunungan.

Tujuan dilakukan penataan tapal batas gunung tersebut, agar bagi masyarakat yang ingin bekerja menggarap hutan produksi untuk dimamfaatkan, sehingga mampu mendongkrak perekonomian.

“Biaya buka lahan kita kasih, bibit kita kasih, biaya pemeliharaan juga kita sediakan. Tapi pemkab tidak menyediakan biaya pula pingkui,” kata Akmal kepada para keuchik untuk disampaikan kepada masyarakatnya.

Ia mengaku siap bekerja ekstra untuk mewujudkan visi tersebut sehingga apa yang di cita-citakan terwujud. Namun, dalam hal ini dibutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat yang disertai keyakinan dan kerja keras.

“Saya siap kerja keras. Saya siap membangun komunikasi baik dengan Provinsi maupun dengan Pusat untuk mewujudkan program ini, tapi saya butuh dukungan,” pinta Akmal.

Akmal menyebutkan, pemerintah pusat sangat memperhatikan hutan sosial masyarakat. Bahkan, dalam program hutan sosial tersebut, hutan lindung dibolehkan untuk digarap tapi tidak untuk dimiliki, hanya saja mendapat izin garap.

“Saya ingin dukungan semua pihak. Karena program ini tidak main-main, mulus untuk masyarakat. Tapi ini bukan program bagi-bagi tanah. Program saya jelas bukan program besar, tapi program yang menyentuh dengan orang miskin.” kata Akmal. (mag-80/bai)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pemerintah Aceh Barat Renovasi Tugu Simpang Pelor Meulaboh

5 February 2025 - 16:36 WIB

Berhasil Kabur dari Kamboja, Korban TPPO Asal Aceh Disambut Haji Uma di Bandara Kuala Namu

3 February 2025 - 14:22 WIB

Polres Aceh Utara Bagikan Nasi Gratis untuk Jamaah Shalat Jum’at

31 January 2025 - 16:55 WIB

Cegah Curanmor, Kapolsek Banda Sakti Imbauan Warga Gunakan Kunci Ganda

30 January 2025 - 16:57 WIB

Bir Ali Kembali Berangkatkan 50 Jamaah Umroh

26 January 2025 - 15:47 WIB

Kolaborasi TNI dan Pendidikan, Action Rimba IV Resmi Dibuka

24 January 2025 - 15:32 WIB

Trending di DAERAH