SUKA MAKMUE (RA)– Wakil Gubernur Aceh, Ir.H.Nova Iriansyah,MT meminta pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya untuk melakukan peninjauan ulang tentang lokasi pasar terpadu Kabupaten Nagan Raya yang berada di Ujong Pasie, Kecamatan Kuala.
Hal itu disampaikan Wagub Aceh, Nova Iriansyah ketika melakukan evaluasi realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2017 di Nagan Raya, Rabu (18/10) sore.
Wagub meninjau ke Pasar terpadu dan pembangunan Stadion Nagan Raya, namun, Nova Iriansyah mengaku lokasi pasar terpadu Nagan Raya yang dibangun dengan dana otonomi Khusus (Otsus) tahun 2017 ini sangat akstrim, karena jauh dari pemukiman penduduk, dan diapit semak-semak disekeliling bangunan.
Wagub bersama rombongan sampat kaget ketika masuk kelokasi tersebut yang jauh dari rumah masyarakat, mereka sempat bertanya-tanya, setelah siap dibangun nanti siapa yang akan berbelanja di pasar yang akan menyedut anggoran mencapai Rp. 20 Miliyar itu.
Wagub Aceh, Nova Iriansyah mengatakan, pembanguna pasar terpadu yang sedang dikerjakan dengan anggran sebesar Rp 8,6 Miliyar tersebut harus ditinjau ulang.
Bila dikerjakan sampai selesai, proyek tersebut menghabiskan anggaran memcapai Rp 20 M. Dan untuk menyelesaikannya masih membutuhkan anggaran sebesar Rp 12 Miliyar lagi.
“Oleh karena itu, dalam kontek pembangunan di Nagan Raya saya meminta Bupati Nagan Raya,H.M.Jamin Idham meninjau kembali orentasi pembangunan di Nagan Raya, setiap pembanguna harus berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Wagub Aceh, Nova Iriansyah.
Sejauh ini orentasi pembangunan di Nagan Raya hanya ke ibu kota. Sekarang orentasi coba ditinjauh ulang, kemungkinan besar bisa di ubah orentasi membangun dari Gampong.
Ada beberapa hal pembangunan di Nagan Raya yang harus ditinjau ulang, seperti kasus pasar terpadu Nagan Raya, di Ujong Pasir, Kecamatan Kuala yang sangat ekstrim ditemukan dilapangan.
Wagub menegaskan, yang namanya pasar bukan bangunannya, pasar itu adalah suasana dimana penjual dan pembeli, bertemu dan terjadi transaksi, itu pasar.
Jaman dulu tidak ada kontruksi, tapi ada pasar, kemudian dibangun kontruksi di dalam pasar itu sehinga pasarnya lengkap. Tapi kalau kontruksi saja tidak ada proses jual beli, itu pembangunan bukan pasar, dan itu tidak fungsional.
“Saya khawatir pasar terpadu Nagan Raya ini tidak akan pernah fungsional nantinya, atau fungsional nya sekitar 36 tahun lagi,” kata Wagub Aceh, Nova Iriansyah.
Oleh karena itu, Wagub Aceh meminta Pemkab Nagan Raya studi ulang tentang kelayakanya, apakah bangunan pasar terpadu Nagan Raya tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Sebab sekarang yang sudah menghabiskan dana Rp 8,6 Miliyar, dan bangunan tersebut sampai selesai nanti memcapai Rp 20 Miliyar, ini masih membutuhkan sebanyak Rp 12 Miliyar lagi.
“Saya meminta pasar ini dikaji kembali secara fofesional apakah layak untuk dilanjutkan atau tidak, karena kalau untuk menyelesaikan pasar ini lebih besar dari dana yang sudah terealisasi, maka harus dipikir-pikir dulu,” kata Wagub Aceh, Nova Iriansyah.
Bupati Nagan Raya, H.M.Jamin Idham yang baru 10 hari selesai dilantik Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, meminta Wagub Aceh, Nova Iriansyah dan tim P2K untuk terus memantau dan melakukan pengawasan terhadap proyek yang bersumber otonomi khusus (Otsus) tahun 2017 sehinga kualitas yang dihasilkan dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
“Kepada SKPK Nagan Raya diminta agar pengusulan kegiatan bersumber Otsus bernar-benar diperhatikan sasaran usulan, sehinga pembanguna tidak sia-sia dan manfaat dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata Bupati M.Jamin idham. (ibr)