BANDA ACEH (RA) – PT Holcim Indonesia Tbk melalui anak perusahaannya PT Lafarge Cement Indonesia (PT LCI) melalui program Lafarge Cement Indonesia Scholarship 2017 memberikan bantuan beasiswa kepada 400 siswa dan siswi dari Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar.
Para penerima beasiswa ini terdiri atas siswa-siswi SMP atau sederajat, SMA atau sederajat, mahasiswa dan santri Dayah Salafiah. Beasiswa ini secara resmi diserahkan oleh Aidil Azwani, GA & Comrel Manager PT Lafarge Cement Indonesia dalam acara seremoni penyerahan beasiswa Lafarge Cement Indonesia 2017 yang berlangsung di Rumah Pintar Lhoknga, 21 Desember 2017.
“Pendidikan merupakan salah satu dari empat pilar utama yang menjadi fokus pada program pemberdayaan masyarakat dalam program CSR PT Lafarge Cement Indonesia. Dari program beasiswa yang selama ini sudah kami diberikan, kami melihat banyak dampak positif bagi penerimanya. Kami berharap, beasiswa ini akan memacu motivasi para pelajar untuk terus meningkatkan prestasi setiap tahunnya, ”ujar Aidil Azwani, Kamis (21/12).
Aidil juga menegaskan bahwa pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun masyarakat. Ia percaya, dari generasi muda yang terdidik, akan tumbuh kalangan masyarakat yang kuat, dan mandiri baik secara sosial maupun finansial.
“Kami sangat berterimakasih kepada PT LCI yang terus memberikan dukungannya untuk meningkatkan kualitas pelajar di kecamatan Lhoknga dan Leupung melalui program beasiswa ini. Program ini telah terbukti menumbuhkan optimisme di kalangan generasi muda di wilayah kami,” ujar Drs. Iskandar Msi, Sekda Kabupaten Aceh Besar yang mewakili Bupati Kabupaten Aceh Besar.
Disebutkan, bantuan beasiswa tahun 2017 ini diberikan kepada 125 pelajar tingkat SMP/sederajat sebesar Rp. 800,000, 125 pelajar tingkat SMA/sederajat sebesar Rp. 1,000,000, 50 santri dayah salafiah sebesar Rp. 1,600,000 dan 100 mahasiswa sebesar Rp. 2,000,000 yang berprestasi dan kurang mampu dari kecamatan Lhoknga dan kecamatan Leupung.
“Sejak tahun 2012 – 2017 ini sudah sebanyak 2100 pelajar dari berbagai tingkatan yang menerima manfaat dari program beasiswa ini,“ tambah Aidil Azwani.
Lebih lanjut disampaikan, untuk menjaga transparansi proses seleksi dari beasiswa, maka pihaknya melibatkan tokoh/perwakilan masyarakat dan lembaga bimbingan belajar. “Proses seleksi dilakukan secara kemitraan untuk mengidentifikasi siapa yang berhak menerima beasiswa pada tahun ini,” tutup Aidil Azwani. (ra)