class="post-template-default single single-post postid-11031 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

UTAMA · 23 Jan 2018 14:04 WIB ·

Alumni S2 Kebencanaan Unsyiah Kecam Penggelapan Beras Bantuan Pidie Jaya


 Muhammad Daud, Ketua Ikatan Alumni Magister Ilmu Kebencanaan Unsyiah (IKAMIK Unsyiah) Menyerahkan penghargaan kepada YuFukuda, Ph.D dalam acara kuliah umum peringatan 13 tahun Tsunami Aceh di Unsyiah Banda Aceh, 23 Desember 2017  FOTO FOR RA Perbesar

Muhammad Daud, Ketua Ikatan Alumni Magister Ilmu Kebencanaan Unsyiah (IKAMIK Unsyiah) Menyerahkan penghargaan kepada YuFukuda, Ph.D dalam acara kuliah umum peringatan 13 tahun Tsunami Aceh di Unsyiah Banda Aceh, 23 Desember 2017 FOTO FOR RA

BANDA ACEH (RA) – Ikatan Alumni Magister Ilmu Kebencanaan (IKAMIK) Unsyiah mengecam keras penggelapan bantuan beras untuk korban gempa di Pidie Jaya.

Ketua IKAMIK Unsyiah, Muhammad Daud, M.Si menyesalkan perbuatan penggelapan beras yang diduga melibatkan oknum BPBD Pidie Jaya karena mengakibatkan kekecewaan donatur.

“Penggelapan bantuan tersebut akan berakibat hilangnya rasa percaya masyarakat/ penyumbang kepada pengelola yaitu BPBD,” ujar Muhammad Daud, Selasa (23/1).

Pihaknya mengapresiasi aparat kepolisian yang telah berhasil menggagalkan penggelapan beras bantuan bencana itu, ia meminta pelaku harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.

“Kami mengecam keras tindakan penggelapan bantuan beras 4.5 ton itu. Ini sungguh memalukan sekali, bantuan yang seharusnya diperuntukkan untuk korban gempa namun diselewengkan,” sebutnya lagi.

Terkait bantahan Kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya M. Nasir, bahwa pihaknya tidak menggelapkan beras bantuan namun hanya ingin menitipkan kepada toko atau kilang padi untuk dihargakan dan akan diambil nanti pada saat terjadi bencana.

Menurut Muhammad Daud, itu hanyalah alasan “pancuri meu ijakrong” untuk menitipkan beras bantuan kepada toko/ kilang padi sebagaimana penjelasan mereka, sekurang-kurangnya harus mendapatkan persetujuan dari Sekda Kab. Pidie Jaya selaku Kepala BPBD di daerah, namun dalam masalah ini kepala pelaksana BPBD mengaku tidak mengetahui tentang penggelapan beras bantuan tersebut.

Sebagaimana diketahui, Polsek Meureudu berhasil menggagalkan aksi penggelapan beras bantuan bencana gempa Pijay. Sebuah truck bermuatan beras itu tangkap pada Jumat 19 Januari 2018 sekira pukul 22.00.

Dugaan sementara beras bantuan bencana pada BPBD ini rencananya akan dibawa ke salah satu kilang padi di Samalanga, Kabupaten Bireuen. (ra)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

KPIA Silaturahmi ke Wali Nanggroe Aceh

15 January 2025 - 21:52 WIB

Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir

15 January 2025 - 20:01 WIB

Ketua DPRA Serahkan Berkas Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih ke Wamendagri

15 January 2025 - 18:13 WIB

Ketua KIP Aceh Bertemu Wamendagri

15 January 2025 - 18:07 WIB

Tenaga Non-ASN Pemerintah Aceh Desak Kepastian Pengangkatan sebagai PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 16:37 WIB

Tenaga Non ASN R2 dan R3 Demo Kantor Bupati Aceh Utara, Tuntut Diangkat PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 09:16 WIB

Trending di LHOKSEUMAWE