class="post-template-default single single-post postid-13521 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

DAERAH · 27 Jul 2018 13:45 WIB ·

BkkbN Aceh Luncurkan Pojok Kependudukan di Desa


 LAUNCHING: Camat Ingin Jaya, M Kamil Zuhri SStp MSi, melauncing Pojok Kependudukan di Gampong Bineh Blang, Jumat (27/7). Kegiatan itu juga dihadiri Kaper BkkbN Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd.
Foto Rakyat Aceh Perbesar

LAUNCHING: Camat Ingin Jaya, M Kamil Zuhri SStp MSi, melauncing Pojok Kependudukan di Gampong Bineh Blang, Jumat (27/7). Kegiatan itu juga dihadiri Kaper BkkbN Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd. Foto Rakyat Aceh

JANTHO (RA) – Masyarakat di desa di Provinsi Aceh mulai dibuka wawasannya mengenai isu-isu kependudukan dan diharapkan disaat membuat perencanaan pembangunan desa dapat lebih menyentuh kepada pembangunan kualitas masyarakat baik sebagai objek maupun subjek dari pembangunan itu sendiri.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd, saat menghadiri peluncuran Pojok Kependudukan pada kegiatan Sosialisasi Pembekalan Pendidikan Kependudukan, Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan di Gampong Bineh Blang, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (26/7).

Kegiatan ini diluncurkan oleh Camat Ingin Jaya, M Kamil Zuhri SStp MSi, Sekdes Bineh Blang, Jufran Djohan, Kabid Pengendalian Penduduk (Dalduk), Irma Dimyati SE MSi, OPD KB Aceh Besar, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perwakilan dosen pembimbing dari UIN Ar-Raniry.

“Jadikan pelaksanaan Pojok Kependudukan di desa ini berkesan dan merubah minsed masyarakat yang selama ini masih beranggapan bahwa program kerja BkkbN terkait dengan jumlah anak dan alat kontrasepsi.

Masyarakat harus mengetahui sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 52 Tahun 2009, visi kita yaitu mewujudkan keluarga yang berkualitas. Sebagaimana mandat Presiden Jokowi yaitu berkaitan pada Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga atau yang dikenal KKBPK,” jelas Sahidal.

Pojok Kependudukan dipercaya BkkbN melalui MoU dibentuk oleh mahasiswa Kuliah Pengandian Masyarakat (KPM) UIN Ar-Raniry yang merupakan perpajangan tangan BkkbN dalam menyampaikan program KKBPK kepada masyarakat desa khususnya di Kampung KB.

“Kependudukan yang sangat kita perhatikan memiliki dua aspek, masyarakat sebagai pelaksana dan sasaran dari pembangunan oleh karena itu yang BkkbN bangun di desa masalah kualitas bukan kuantitas. Jadi tidak perlu lagi kita perdebatkan lagi tetang anggapan yang salah itu. BkkbN Aceh juga dalam menjalankan program kerjanya sesuai kearifan lokal Aceh yaitu Syariat Islam,” sebut Sahidal.

Menurut Sahidal, BkkbN memperkuat pondasi keluarga dengan kualitas agar jangan sampai keluarga di Aceh lemah iman, ilmu, fisik, dan ekonomi. Sahidal berharap mahasiswa KPM UIN Ar-Raniry dapat bersinergi dengan perangkat gampong, tokoh masyarkat dan tokoh agama, supaya menggali potensi yang ada di sini.

“Seperti Paud yang sudah ada di sini dibantu diaktifkan terus. Jika belum ada kelompok Bina Keluarga Balita (BKL), bentuk, jika sudah ada kita banyakkan frekuensi kegiatan yang berkait dengan pembinaan sehingga para orangtua memahami pola asuh yang baik dan bagaimana menjadi orangtua hebat. Karena sasaran BKB adalah para orangtua yang miliki balita, sehingga memiliki wawasan tentang itu,” ucapnya.

Camat Ingin Jaya, M Kamil Zuhri, menyambut baik dengan dibentuknya Pojok Kependudukan di desa di kecamatannya yang rencananya ada enam desa akan di-launching. “Di sini ada 50 desa.

Saya berharap tidak hanya enam desa di Ingin Jaya saja, tetapi kalau bisa BkkbN juga membentuk di 50 desa. Karena penting masyarakat kami memiliki wawasan kependudukan melalui buku-buku bacaan terkait yang disediakan di Pojok Kependudukan sebagai pustaka mini desa. Sehingga dalam perencanaan pembangunan desa tidak saja menyentuh pembangunan fisik saja tetapi juga non fisik yaitu kualitas masyarakat,” ucapnya.

Tahun 2018, Perwakilan BkkbN Aceh akan membangun Pojok Kependudukan di desa sebanyak 20 desa di kecamatan di Aceh Besar yang bekerjasama dengan perguruan tinggi di Aceh. Sebanyak 20 paket itu 12 Pojok Kependudukan akan dilaksanakan di Kecamatan Ingin Jaya dan Kutabaro (masing-masing 6 desa) melalui kerjasama dengan mahasiswa KPM UIN Ar-Raniry, dan 8 desa lagi di kecamatan Aceh Besar lainnya melalui kerjasama dengan Umuha. (ril/bai)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pemerintah Aceh Barat Renovasi Tugu Simpang Pelor Meulaboh

5 February 2025 - 16:36 WIB

Berhasil Kabur dari Kamboja, Korban TPPO Asal Aceh Disambut Haji Uma di Bandara Kuala Namu

3 February 2025 - 14:22 WIB

Polres Aceh Utara Bagikan Nasi Gratis untuk Jamaah Shalat Jum’at

31 January 2025 - 16:55 WIB

Cegah Curanmor, Kapolsek Banda Sakti Imbauan Warga Gunakan Kunci Ganda

30 January 2025 - 16:57 WIB

Bir Ali Kembali Berangkatkan 50 Jamaah Umroh

26 January 2025 - 15:47 WIB

Kolaborasi TNI dan Pendidikan, Action Rimba IV Resmi Dibuka

24 January 2025 - 15:32 WIB

Trending di DAERAH