Kabariah tidur beralas papan bertopang bambu. Angin dan hujan kerap menyapa rehatnya diusia senja.
Fathayatul Ahmad – Aceh Selatan
Perempuan berusia 82 tahun itu, hidup sebatangkara. Hanya gubuk berdinding papan nan rapuh di Gampong Rambong Kecamatan, Kota Bahagia, Kabupaten Aceh Selatan tempat tinggalnya.
Fisiknya yang lapuk dimakan usia renta, jangankan menafkahi dirinya sendiri, untuk beraktivitas Kabariah dibantu ponakan.
Kemiskinan yang melilitnya, mengundang rasa iba warga setempat. Sering para tetangga dan warga sekitar membesuk serta membantu kebutuhan hidupnya.
“Nenek Kabariah hidup sebatang kara, untuk kehidupan sehari-hari beliau di bantu keponakannya Sulaiman, ” kata Keuchik Gampong Rambong, Kecamatan Kota Bahagia, Fauzi, Rabu (26/7).
Ia menjelaskan bantuan yang diberikan Sulaiman ala kadar. Apalagi dirinya sudah mempunyai istri dan anak.
Kata Fauzi, rumah yang dihuni Kabariah rumah lama yang pernah dihuni Sulaiman.
“Ia hidup sendiri tanpa suami dan anak, membuat nenek Kabariah menanggung beban hidup dengan hati yang tegar,” tuturnya.
Fauzi berharap, ada dermawan yang memberi bantuan untuk meringankan beban Kabariah.
“Baru-baru ini sudah dua kali nenek Kabariah menerima bantuan dari Baitul MAL Aceh Selatan, perbulannya Rp200 ribu.
Ia menerima setiap tiga bulan Rp600 ribu karena disalurkan langsung pertriwulan. Kita juga berharap bantuan dari para dermawan dan juga adanya perhatian dari Dinas Sosial Aceh Selatan, ” harap Keuchik Fauzi.(mag-79/mai)