class="post-template-default single single-post postid-14387 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

DAERAH · 20 Sep 2018 05:11 WIB ·

Dinas Sosial Kesulitan Kumpulkan Dana Rohingya di Bireuen Terancam Kelaparan


 SHALAT : Muslim Rohingya rutin shalat lima waktu di mushalla dalam kompleks SKB Cot Gapu, Rabu (19/9) siang kemarin. RAKYAT ACEH/RAHMAT HIDAYAT  Perbesar

SHALAT : Muslim Rohingya rutin shalat lima waktu di mushalla dalam kompleks SKB Cot Gapu, Rabu (19/9) siang kemarin. RAKYAT ACEH/RAHMAT HIDAYAT

BIREUEN (RA) –Dinas Sosial Bireuen mulai kewalahan memenuhi komsumsi puluhan pengungsi Rohingya yang masih berada di SKB Cot Gapu Bireuen. Pihak dinas bingung dari mana dana akan dikumpulkan.

IOM sebagai organisasi dunia untuk pengungsi juga sejak 31 Agustus lalu, tidak lagi membiayai karena telah habis masa tanggap darurat. Sementara proses relokasi 79 orang pengungsi Rohingya dari SKB Cot Gapu Bireuen ke Langsa, sebagaiman rencana pemerintah, juga tak jelas.

“Yang sangat penting lagi saudara-saudara kita harus segera direlokasi ke tempat yang lebih layak.

Pemkot Langsa gadoh peugah siap-siap wate rapat dengan Kemenkumham, tapi surat kesiapan tidak pernah ada,” tegas Kepala Dinas Sosial Bireuen Drs Murdani
Hal itu menyikapi pertanyaan wartawan, Selasa (18/9) malam, terkait informasi diperoleh Satgas di pengungsi Rohingnya hadir sejak 20 April, mulai kekurangan stok bahan makanan.

Tidak ada persediaan mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari yakni ikan segar 12 kg/hari, sayuran sesuai kebutuhan, air mineral 14 glon/hari, gas elpiji 9 kg/hari, bagi yang mau menyumbang hubungi Satgas.

Tidur di Ruang Terbuka
Kadinsos juga membenarkan sudah beberapa waktu terakhir Rohingya laki-laki harus tidur di ruang terbuka dekat pos pelayanan Satgas dan relawan, sebab ruangan yang ditempati sedang direhap, untuk perempuan dan anak-anak masih diruang semula.

“Tidak layak lagi dan tidak jelas harus dianggarkan dari sumber mana, tanggap darurat habis masa, kami selama ini mungkin masih bisa menahan diri agar saudara kita tenang,” ungkapnya, ditanyai Rakyat Aceh.

Disampaikan juga hasil rapat pemantapan koordinasi membahas penanganan pengungsi etnis Rohingya di Bireuen, yang digelar di Banda Aceh, dipimpin Deputi Kemenkumham, diberi waktu 1 minggu dari 6 September agar ada keputusan, tapi tidak ada keputusan sudah saat ini, tandasnya. (rah/min)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

PIM Catat 47.890.368 Jam Kerja Selamat

15 January 2025 - 15:50 WIB

PIM Catat 47.890.368 Jam Kerja Selamat

15 January 2025 - 15:43 WIB

PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul

15 January 2025 - 10:19 WIB

Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

14 January 2025 - 19:31 WIB

Kumpulkan 111 K antung Darah dari Kolaborasi Kyriad Muraya Hotel Aceh & Rindam PD Iskandar Muda

14 January 2025 - 16:20 WIB

Pupuk Subsidi Dapat Ditebus oleh Petani yang Terdaftar dalam E-RDKK

14 January 2025 - 10:12 WIB

Trending di DAERAH