ACEH TAMIANG (RA) – Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak meminta maaf pada masyarakat Aceh, khususnya keluarga Mahyar, korban kekerasan anggota Polsek Bendahara, Aceh Tamiang. Terduka pengedar narkoba sabu itu, sebelumnya dikabarkan berusaha melarikan diri.
Walau telah dirujuk ke rumah sakit, nyawa Mahyar tak terselamatkan. Kabar meninggalnya beredar luas ke masyarakat, hingga berbuntut aksi pembakaran Mapolsek Bendahara.
Irjen Rio S Djambak, mengakui kedatangannya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Permintaan maaf pada masyarakat disampaikan langsung dalam pertemuan dengan para Mukim dan Datok, Aceh Tamiang, Rabu (24/8).
“Insiden terbakarnya Mapolsek dipicu adanya korban dari masyarakat,” sebutnya.
Di hadapan para pemuka desa, ia juga menyatakan bertanggung jawab atas kasus meninggalnya Mahyar. “Dengan segala konsekwensi,” tegasnya.
Pada wartawan, ia memastikan Kapolsek Bendahara, Ipda. Iwan Wahyudi sudah dicopot dari jabatannya digantikan AKP. Sumarsono. Iwan Wahyudi ditarik ke Polda Aceh untuk diperiksa Tim Propam Polda Aceh.
“Begitu juga terhadap anggotanya yang terlibat akan ditindak tegas dan saat ini mereka sudah kita periksa intensif di Mapolda. Kita akan tindak tegas, tidak ada pilih kasih. Apabila mereka terbukti bersalah, sesuai dengan tingkat kesalahannya mereka bisa saja dipecat dari keanggotaan Polri,” ujar Kapolda.
Ia sangat menyesalkan terjadinya perisitiwa ini, untuk itulah beliau mengharapkan agar hal semacam ini ke depan tidak akan pernah terjadi lagi.
Usai konferensi pers, Kapolda bersama rombongan, Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil serta Forkopinda Plus melihat kondisi Mapolsek Bendahara yang di bakar massa serta berkunjung kerumah duka. Dalam kesempatan itu Kapolda menyampaikan titipan bantuan uang duka dari Kapolri, Tito Karnavian untuk keluarga korban.
Abang Korban Sempat Ngamuk
Bupati Aceh Tamiang, Mursil bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Plus melayat ke rumah duka Almarhum Mahyar di Dusun Damai Kampung Tanjung Keramat, Kecamatan Banda Mulia, Aceh Tamiang.
Ketika rombongan tiba di rumah duka, abang kandung almarhum sempat meluapkan emosi ke Wakapolres Aceh Tamiang, tetapi langsung dilerai dan dicegah oleh keluarga lainnya.
Bupati bersama Forkopimda Plus dan warga pelayat juga ikut salat jenazah. (urd/dai/mai)