class="post-template-default single single-post postid-15315 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

METROPOLIS · 31 Oct 2018 08:56 WIB ·

Dyah Erti Paparkan Konsep Waterfont City


 Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati memaparkan konsep waterfront city  FOTO FOR RA Perbesar

Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati memaparkan konsep waterfront city FOTO FOR RA

BANDA ACEH (RA) – Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati memaparkan konsep waterfront city untuk dijadikan sebagai konsep pengembangan wisata air Krueng Aceh sehingga mampu menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar Krueng Aceh.

Hal itu disampaikan Dyah pada acara Diskusi dan Sharing mengenai Penataan Kawasan Bantaran Sungai dengan konsep waterfront city di Krueng Aceh bersama ketua PKK Gampong dari Kecamatan Kutaraja dan Kuta Alam di pendopo Wakil Gubernur Aceh, Selasa (30/102018).

Pemaparan konsep waterfront city oleh Dyah Erti merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya, Senin (29/10) bersama Tim-Penggerak PKK dalam wilayah kecamatan Bandaraya dan Baiturrahman pada acara Sosialisasi Peningkatan Kualitas Sungai Krueng Daroy.

Dyah menyampaikan, sektor wisata air merupakan salah satu andalan dan dapat dijadikan sebagai destinasi wisata kota Banda Aceh yang akan menarik wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh.

Di beberapa negara kata Dyah, waterfront city atau konsep pengembangan daerah tepian sungai agar wajah kota berorientasi ke arah sungai dilakukan dengan melakukan penggusuran. Namun ada juga negara yang tidak melakukan penggusuran dan memanfaatkan bangunan yang sudah ada di sekitar sungai, yaitu dengan melakukan penataan ulang sehingga lebih menarik.

“Bantaran Krueng Aceh bisa kita manfaatkan dengan membangun jalan untuk para pejalan kaki dan menjaga lingkungan disekitar krueng Aceh, dan menata bangunan-bangunan yang sudah ada disana” kata Dyah.

Untuk itu, Dyah mengajak masyarakat gampong disekitar Krueng Aceh melalui Tim – Penggerak PKK untuk bersama-sama menjaga kebersihan sungai dan bantaran sungai sehingga nanti dapat dikembangkan

“Mari kita bersama-sama bermimpi untuk menjadikan kota Banda Aceh sebagai salah satu destinasi wisata air yang akan manarik wisatan,” ujar Dyah.

Pada kesempatan tersebut, Dyah juga mengingatkan kembali TP-PKK baik di tingkat gampong dan kecamatan untuk menghidupkan kembali program gotong royong, karena program tersebut merupakan salah satu program PKK.

“Saya ingin agar ada aksi nyata, bisa kita mulai dengan membersihkan sekitar sungai dan mengecat bangunan-bangunan di sekitar sungai agar lebih manarik,” kata Dyah.

Sementara itu, Plt. Kadis Pariwisata Aceh, Amiruddin juga menyampaikan bahwa posisi krueng Aceh sangat strategis membelah kota Banda Aceh antara Keudah dan Peunayong sehingga bisa dijadikan sebagai objek wisata air di kota Banda Aceh.

“Di sekitar krueng Aceh saat ini sudah ada dermaga wisata atau jetty kecil namun saat ini belum terawat dengan baik,” kata Amiruddin.

Dinas Pariwisata kata Amiruddin akan melakukan perbaikan terhadap dermaga-dermaga tersebut, serta memasang lampu di sepanjang sungai antara jembatan pante pirak sampai peunayong.

“Yang paling penting kesepakatan kita bersama bagaiamana kita memanfaatkan sungai krueng Aceh sebagai destinasi wisata sehingga meningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat,” ujar Amiruddin.

Tinjau Krueng Aceh

Usai memaparkan konsep waterfront city, Dyah kemudian meninjau langsung Krueng Aceh. Bersama Istri Sekda Aceh, ia menyusuri sungai dengan speedboat milik Airud Polda Aceh. Susur sungai dimulai dari Taman Bustanussalatin hingga ke Lueng Bata.

Dyah Erti mengatakan, Krueng Aceh punya potensi luar biasa untuk dikembangkan ke arah kepariwisataan perairan. Ia menyebutkan, untuk mendukung hal itu, PKK ke tingkat gampong harus terlibat minimal dalam menjaga kebersihan pinggiran sungai.

“Pohon juga harus kita tanam sehingga penghijauan di bantaran sungai tetap terjaga,” kata Dyah.(RA)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA

15 January 2025 - 14:47 WIB

Sales Dibekuk Polisi di Banda Aceh, Ini Kasusnya

14 January 2025 - 12:16 WIB

Pj Bupati Aceh Besar Dampingi Fadli Zon Saat Kuliah Umum di ISBI Aceh

13 January 2025 - 19:58 WIB

Muscab IV PTGMI Aceh Jaya: Perkuat Solidaritas Demi Indonesia Bebas Karies 2030

13 January 2025 - 18:50 WIB

Diduga, Ribuan Tenaga Non ASN Pemerintah Aceh Akan Lakukan Demo

13 January 2025 - 09:56 WIB

Iphone Harga Mahal Tapi Tetap Laris Manis

12 January 2025 - 15:35 WIB

Trending di METROPOLIS