class="post-template-default single single-post postid-15305 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen Pj. Bupati Aceh Barat Menang Kasasi di Mahkamah Agung melawan PT Gading Bhakti Sales Dibekuk Polisi di Banda Aceh, Ini Kasusnya

DAERAH · 31 Oct 2018 07:03 WIB ·

Minum Obat Kaki Gajah Puluhan Murid Madrasah Tumbang


 Sejumlah murid MIS Tanjung Beuridi dirawat di IGD Puskesmas Peusangan Selatan, Bireun, akibat keracunan, Selasa (30/10).
RAKYAT ACEH/RAHMAT HIDAYAT Perbesar

Sejumlah murid MIS Tanjung Beuridi dirawat di IGD Puskesmas Peusangan Selatan, Bireun, akibat keracunan, Selasa (30/10). RAKYAT ACEH/RAHMAT HIDAYAT

BIREUEN (RA) – Sebanyak 20 murid Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Tanjung Beuridi, Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, dilarikan ke IGD Puskesmas untuk mendapat perawatan. Para murid tersebut mengalami pusing lemas dan muntah.

Sebelumnya, petugas kesehatan memberikan obat cegah kaki gajah (filariasis) di sekolah mereka, sekitar pukul 11.30 WIB, Selasa (30/10). Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Setelah mendapat penanganan medis, sembuh dan diantar pulang.

Pemberian obat dimaksud dalam rangka pelaksanaan program eliminasi kaki gajah dilaksanakan serentak di Bireuen dan secara nasional sasaran usia 2 tahun hingga 70 tahun.

Kepala Puskesmas Peusangan Selatan Ners M Nazar,S.Kep,SKM menjelaskan pihaknya mengelar pemberian obat massal mencegah penyakit kaki gajah serentak, sejak Senin (29/10). Sasaran di tahun ke empat ini, sejumlah sekolah dan di desa-desa yang bakal di mulai Senin (5/11).

Dalam kegiatan hari pertama dikunjungi ke lima sekolah dan hanya 2-3 orang yang ada mengalami reaksi obat. Kegiatan hari kedua (Selasa), sasaran empat sekolah termasuk MIS Tanjung Beuridi.

“Karena tidak ada izin orang tua, salah satu sekolah tidak dilakukan pemberian obat yakni alben dazol dan DEC,” jelasnya. Pemberian obat terakhir pada murid MIS Tanjung Beuridi. Setelah 30 menit minum obat, karena daya tahan tubuh anak berbeda, mulai muncul reaksi obat.

“Berarti ada cacing dalam tubuh anak dan semakin banyak cacing, semakin berat reaksi timbul dimusnahkan obatnya,” jelasnya. Selain itu, masalah lain yang bisa timbul akibat anak tidak makan pagi sehingga asam lambung, bisa muncul karena rasa obatnya masam. “Durasi efeknya itu cuma 1-2 jam,” sebutnya lagi.

Sementara itu, dokter Puskesmas Peusangan Selatan, dr Intan Menofa menyebutkan tidak ada anak di infus atau rawat inap. Ia memastikan semuanya sudah pulih. “Diantar pulang pihak Puskesmas dengan ambulan,” terangnya.

Ia juga memastikan kegiatan tersebut sudah jauh hari disosialisasikan terhadap berbagai pihak. “Untuk diketahui dari 42 penderita kaki gajah di Bireuen, 10 orang dari Peusangan Selatan dan beberapa orang penderitanya berasal dari Desa Tanjung Beuridi sejauh ini dalam pengawasan kami,” terangnya. (rah/mai)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul

15 January 2025 - 10:19 WIB

Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

14 January 2025 - 19:31 WIB

Kumpulkan 111 K antung Darah dari Kolaborasi Kyriad Muraya Hotel Aceh & Rindam PD Iskandar Muda

14 January 2025 - 16:20 WIB

Pupuk Subsidi Dapat Ditebus oleh Petani yang Terdaftar dalam E-RDKK

14 January 2025 - 10:12 WIB

Muscab IV PTGMI Aceh Jaya: Perkuat Solidaritas Demi Indonesia Bebas Karies 2030

13 January 2025 - 18:50 WIB

Pj Bupati Pidie Buka Diklat Paralegal YARA-FH Unigha

13 January 2025 - 14:45 WIB

Trending di DAERAH