class="post-template-default single single-post postid-16562 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk Keuchik Aceh Tuntut Masa Jabatan 8 Tahun

METROPOLIS · 17 Dec 2018 12:46 WIB ·

23 Persen Ibu di Aceh Menyusui


 BKKBN Aceh memaparkan hasil evaluasi pencapaian program Kampung KB di Aceh, pada kegiatan silaturrahmi BKKBN Aceh dengan wartawan di Banda Aceh, Senin (17/12).
Baihaqi/Rakyat Aceh Perbesar

BKKBN Aceh memaparkan hasil evaluasi pencapaian program Kampung KB di Aceh, pada kegiatan silaturrahmi BKKBN Aceh dengan wartawan di Banda Aceh, Senin (17/12). Baihaqi/Rakyat Aceh

BANDA ACEH (RA) – Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri mengatakan, hasil penelitian Unsyiah tahun 2017, ibu-ibu di Aceh hanya 23 persen yang menyusui bayinya hingga berusia 2 tahun.

Hal itu disampaikan Sahidal pada kegiatan silaturahmi dengan wartawan di Banda Aceh, Senin (17/12) di kantor BKKBN Aceh.

Menurutnya, hasil survei Unsyiah membukti nilai-nilai pemahaman terhadap program BKKBN di Aceh masih kurang dan ini menjadi tugas dan fungsi BKKBN menyampaikan informasi dan menyebarluaskan ke masyarakat manfaat dari pemberi ASI.

Tentunya, untuk mencapai itu perlu kemitraan yang baik dengan wartawan untuk dapat menyampaikan program BKKBN sehingga diketahui masyarakat, baik masyarakat kota maupun masyarakat desa.

Apalagi, program Kampung KB yang sudah 271 dicanangkan sangat membantu program BKKBN, tentunya peran media sangat berpengaruh dalam pelaksanaan di lapangan, sebab pelaksanaan program di Kampung KB melibatkan lintas sektor.

“Keberhasilan program Kampung KB bukan terletak di BKKBN, tetapi peran semua lintas sektor. Untuk Aceh hanya tiga kabupaten yang peduli yaitu Aceh tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat,” katanya.

Terkait penempatan tiga daerah di Aceh yang masuk dalam stunting yaitu Pidie, Aceh Tengah dan Aceh Timur. Sahidal yang didampingi Kabid Adpin Faridah, mengatakan penempatan tiga daerah stunting itu berdasarkan dari Kementerian Kesehatan dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK).

Untuk itu, ia berharap peran wartawan untuk menyampaikan penting sosialisasi bagi pasangan muda atau calon pengantin, ataupun ibu hamil untuk memenuhi gizi, sehingga tiga daerah yang ditetapkan stunting dapat hilang.

“Stunting itu tinggi badan dan tumbuh kembang bayi tidak sesuai. Bukan karena keturunan, namun karena faktor kesehatan karena kurangnya gizi ibu hamil,” katanya. (bai)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama

5 February 2025 - 09:40 WIB

Fakhruddin Terpilih sebagai Ketua MKKS SMP Aceh Besar periode 2025-2028

4 February 2025 - 16:48 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Keuchik Aceh Tuntut Masa Jabatan 8 Tahun

4 February 2025 - 14:17 WIB

Ketua DPRK Aceh Besar Abdul Muchti: Jaga Kondusivitas Untuk Aceh Besar yang Lebih Baik Apresiasi Langkah Taktis Eksekutif Membuat APBK On The Track Kembali

4 February 2025 - 12:13 WIB

Maksimalkan Sertifikasi Halal Produk, LP3H-MA Provinsi Aceh Audiensi dengan Disdikbud Kota Banda Aceh

4 February 2025 - 09:49 WIB

Trending di METROPOLIS