class="post-template-default single single-post postid-20737 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

NASIONAL · 17 Jul 2019 07:01 WIB ·

Kirim Bantuan Korban Gempa Halmahera Selatan, Dua Desa Sulit Ditembus


 Gempa 7,2 skala richter (SR) yang melanda Halmahera Selatan, Minggu (14/7) menelan enam korban jiwa, 51 orang luka-luka, dan 971 rumah rusak berat. (dok Istimewa) Perbesar

Gempa 7,2 skala richter (SR) yang melanda Halmahera Selatan, Minggu (14/7) menelan enam korban jiwa, 51 orang luka-luka, dan 971 rumah rusak berat. (dok Istimewa)

Harianrakyataceh.com – Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan Rp 1,39 miliar kepada korban gempa di Halmahera Selatan. Bantuan itu untuk sembilan desa terdampak bencana. Santunan bagi korban meninggal dunia masing-masing akan mendapat Rp 15 juta.

Gempa 7,2 skala richter (SR) yang melanda Halmahera Selatan, Minggu (14/7) menelan enam korban jiwa, 51 orang luka-luka, dan 971 rumah rusak berat. Jumlah pengungsi juga bertambah dari 2000-an jiwa menjadi total 3.100 jiwa. Ada tujuh fasilitas pendidikan rusak berat, tiga fasilitas peribadatan rusak, dan tiga jembatan rusak.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mengatakan, sesuai arahan presiden Jokowi penangan korban bencana alam harus secepatnya. Untuk itu, kementeriannya langsung memberikan bantuan berupa beras, lauk pauk, tenda dan santunan bagi korban yang meninggal dunia.

“Tercatat sebanyak bangunan yang rusak di sembilan desa itu. Total semuanya ada 971 unit,” ujar Harry.

Kendati demikian, Kemensos sendiri menemui banyak rintangan untuk menyalurkan bantuan. Untuk mencapai Desa Gane Luar sebagai daerah terparah, tim Kemensos harus menempuh perjalanan darat dan laut selama 10 jam dari kota ternate. Tercatat sebanyak 380 unit rumah mengalami kerusakan di desa tersebut.

“Untuk bisa mencapai desa ini kami harus menggunakan speedboat selama 1 jam perjalanan menuju pelabuhan Sofifi. Kemudian dilanjutkan menggunakan jalaur darat selama 5 jam menuju desa Matuting. Sesampai di desa Matuting dilanjutkan dengan menggunakan sepada motor selama lebih dari 2 jam,” jelasnya.

Minimnya transportasi juga menjadi kendala penyaluran bantuan hingga daerah tersulit. Karena untuk bisa mencapai kedua desa terparah transportasi satu-satunya adalah dengan menggunakan sepeda motor.

“Ada juga via laut tetapi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini sangat beresiko bagi penyaluran logistik bantuan,” pungkasnya.

Editor : Dimas Ryandi

Reporter : Indra Eka Setiawan

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Terima Kunjungan PBNU di Istana Merdeka, Presiden Prabowo Bahas Kontribusi NU bagi Kemajuan Bangsa

3 February 2025 - 19:21 WIB

Peringati Isra Mi’raj 1446 H Ribuan Santri Ponpes Darunnajah Gelar Khataman Al Aquran Serentak Se Indonesia Dalam Sehari

27 January 2025 - 16:27 WIB

Jusuf Kalla Komunikasi dengan Hamas Untuk Bangun 10 Masjid di Gaza

26 January 2025 - 07:03 WIB

Fuqaha Turut Berdukacita atas Wafatnya Qari Internasional KH Ahmad Muhajir

24 January 2025 - 21:22 WIB

BUMN Bergerak Dukung Percepatan Makan Bergizi Gratis

22 January 2025 - 16:48 WIB

Trending di NASIONAL