Harianrakyataceh.com – Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan Rp 1,39 miliar kepada korban gempa di Halmahera Selatan. Bantuan itu untuk sembilan desa terdampak bencana. Santunan bagi korban meninggal dunia masing-masing akan mendapat Rp 15 juta.
Gempa 7,2 skala richter (SR) yang melanda Halmahera Selatan, Minggu (14/7) menelan enam korban jiwa, 51 orang luka-luka, dan 971 rumah rusak berat. Jumlah pengungsi juga bertambah dari 2000-an jiwa menjadi total 3.100 jiwa. Ada tujuh fasilitas pendidikan rusak berat, tiga fasilitas peribadatan rusak, dan tiga jembatan rusak.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mengatakan, sesuai arahan presiden Jokowi penangan korban bencana alam harus secepatnya. Untuk itu, kementeriannya langsung memberikan bantuan berupa beras, lauk pauk, tenda dan santunan bagi korban yang meninggal dunia.
“Tercatat sebanyak bangunan yang rusak di sembilan desa itu. Total semuanya ada 971 unit,” ujar Harry.
Kendati demikian, Kemensos sendiri menemui banyak rintangan untuk menyalurkan bantuan. Untuk mencapai Desa Gane Luar sebagai daerah terparah, tim Kemensos harus menempuh perjalanan darat dan laut selama 10 jam dari kota ternate. Tercatat sebanyak 380 unit rumah mengalami kerusakan di desa tersebut.
“Untuk bisa mencapai desa ini kami harus menggunakan speedboat selama 1 jam perjalanan menuju pelabuhan Sofifi. Kemudian dilanjutkan menggunakan jalaur darat selama 5 jam menuju desa Matuting. Sesampai di desa Matuting dilanjutkan dengan menggunakan sepada motor selama lebih dari 2 jam,” jelasnya.
Minimnya transportasi juga menjadi kendala penyaluran bantuan hingga daerah tersulit. Karena untuk bisa mencapai kedua desa terparah transportasi satu-satunya adalah dengan menggunakan sepeda motor.
“Ada juga via laut tetapi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini sangat beresiko bagi penyaluran logistik bantuan,” pungkasnya.
Editor : Dimas Ryandi
Reporter : Indra Eka Setiawan