Meulaboh (RA) – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Aceh Barat makin intensif ditangani. Satu unit Heli water bombing turut diturunkan.
Bupati Aceh Barat, H. Ramli MS, Sabtu (10/8) siang, turut menuju lokasi titik pemadaman, Desa Aleu Penyareng, Kecamatan Meureubo untuk membantu petugas memadamkan api yang membakar lahan gambut.
Ramli MS menyebutkan, terdapat 12 titik lokasi Karhutla di kabupaten itu, yang setiap saat menjadi lokasi pantauan tim penanganan Karhutla. “Persoalan yang kita hadapi sekarang, hanya alat digunakan masih minim,” keluhnya.
Jika kesiapan personel, Ramli MS menuturkan tidak dapat diragukan lagi, karena saling membahu (antusias) lintas instansi untuk melakukan pemadaman. “Kalau personil sangat antusias, bahkan warga turut membantu untuk melakukan pemadaman,” ucapnya.
Meskipun demikian, Ramli MS sangat berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih bagi Aceh Barat, lantaran kabupaten ini merupakan daerah rawan bencana Karhutla dan banjir. “Wajar jika kami mengharapkan perhatian lebih dari Pemerintah pusat, terutama dalam penanganan bencanal,” sebutnya.
Kabupaten Aceh Barat, bilang Ramli MS, hingga kini masih dalam status siaga bencana. Namun jika penanganan pemadaman telah efektif memadamkan api, maka status siaga bencana akan segera dicabut.
Antisipasi bencana Karhutla agar tak berlanjut tiap tahunnya, Ramli MS mengaku akan menyusun program pembangunan embung air yang memanfaatkan alat bantu mesin penyemprot air jenis Robin jika Karhutla kembali terjadi.
Pantauan lapangan, Heli water bombing terlihat lalu-lalang di angkasa untuk memadamkan api pada lahan kebakaran kecamatan Johan Pahlawan dan Kecamatan Meureubo dengan volume 20 kali bom air.(den)