Harianrakyataceh.com – Ibadah salat Jumat di sebuah masjid di pinggiran kota Quetta, Pakistan, Jumat (16/8) dikejutkan suara keras berupa ledakan bom. Insiden itu menewaskan 4 orang dan sekitar 20 orang terluka.
Polisi Pakistan dalam keterangannya seperti dilansir Al Jazeera, menyebut ledakan bom tersebut cukup kuat dan keras. Mereka mengakui bahwa ledakan itu menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 20 orang lainnya.
“Bom yang meledak menggunakan timer dan bom ditanam di bawah kursi pemimpin salat,” beber Kepala Polisi Quetta Abdul Razzaq Cheema seperti dilansir Al Jazeera. “Jumlah korban tewas dapat meningkat karena beberapa korban terluka parah,” imbuh Shafqat Janjua, seorang pejabat polisi.
Cheema menambahkan bahwa warga yang terluka di bawa ke rumah sakit terdekat di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan.
Sampai saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab terkait insiden tersebut. Hanya saja, itu mengarah ke kelompok-kelompok bersenjata Pakistan. Sebelumnya mereka dipersalahkan atas serangan-serangan di Balochistan.
Balochistan, provinsi terbesar dan berpenduduk paling sedikit di Pakistan, kaya akan sumber daya mineral dan bahan bakar. Di Balochistan kerap terjadi kekerasan dalam beberapa tahun terakhir. Kekerasan diklaim dilakukan oleh separatis Baloch, Taliban Pakistan, dan kelompok lokal yang berafilisiasi ke ISIS.
Pemerintah Pakistan sendiri mengklaim telah memadamkan pemberontakan. Namun, faktanya kekerasan terus berlanjut.
Balochistan sendiri tengah gencar dalam pembangunan. Sejumlah proyek infrastruktur baru diluncurkan, termasuk pelabuhan di Gwadar. Ini sebagai bagian dari proyek besar ekonomi antara Tiongkok dan Pakistan atau China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) senilai USD 60 miliar.
Editor : Edy Pramana