TAPAKTUAN (RA) – Para Santri Dayah di Aceh Selatan, minta Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan untuk meniru program dari kabupaten tetangga.
Hal tersebut terkait harapan para Santri Dayah yang mengenyam pendidikan agama di pesantren untuk mendapatkan beasiswa.
Bahkan harapan tersebut banyak pihak yang mendukung dan merespon positif program dimaksud, baik dari kalangan dari kalangan seluruh Santri juga dukungan dari Mahasiswa Meukek, HAMAS Aceh Selatan bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatanyang sudah menyatakan siap memperjuangkan adanya beasiswa bagi para santri.
Namun sayangnya, belum tampak respon dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, menyahuti permintaan dan harapan beasiswa dari para santri.
Karena itulah diminta Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan untuk belajar dari daerah lain ataupun belajar dari kabupaten tetangga.
Demikian dikatakan Bismil Alimi, salah satu santri Asal Labuhanhaji, Aceh Selatan yang sekarang mengenyam Pendidikan di Dayah Darul Huda Kabupaten Aceh Barat, Kamis, (22/8/2019).
“Kami merasa senang bila sekarang ada niat baik dari mahasiswa dan kalangan lainnya yang mendukung serta mengusulkan beasiswa untuk santri.
Apalagi respon dari Dewan Bapak Zamzami, ST Wakil Ketua II DPRK Aceh Selatan dan Lisa Elfirasman,ST Ketua Komisi A DPRK Aceh Selatan yang siap memperjuangkan beasiswa ini dalam Angaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Selatan tahun 2020, seperti yang kami baca beberapa hari yang lalu,” kata Bismil.
“Disisi lain kami melihat belum ada respon dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan tentang hal ini.
Tentunya, kami masih bertanya-tanya apakah pemerintah kabupaten ada hati untuk merealisasikannya atau pihak pemerintah masih binggung bagaimana cara merealisasikan beasiswa tersebut.
Jika memang diperlukan untuk merealisasikan beasiswa santri ini, Kami mengajak pemerintah Kabupaten Aceh Selatan untuk belajar dari kabupaten lain seperti Aceh Barat yang sudah menyalurkan beasiswa untuk para santri Rp 1 miliar di tahun 2019 ini, dan juga program Tunjangan Konsumsi Malem Dagang berupa pemberian tunjangan konsumsi kepada santri di Aceh Jaya. Tentunya program ini merupakan Bentuk perhatian pemerintah untuk para santrinya,” sebutnya.
Menurutnya, jangan seolah-olah kesannya para santri di Aceh Selatan seperti di anak tirikan dan kurang penting serta dipandang sebelah mata oleh pemerintah kabupaten. “Padahal banyak santri mengeluh tentang biaya pendidikan dayah, baik itu untuk membeli kitab maupun untuk biaya hidup yang didapatkan dari jerih payah. Kami bekerja sampingan untuk mendapatkan tambahan, bahkan terkadang kami libur ngaji untuk bekerja mendapatkan biaya tersebut, ungkapnya.(yat/han)