class="post-template-default single single-post postid-22350 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

NASIONAL · 20 Sep 2019 09:43 WIB ·

Hujan Mulai Turun, Titik Panas Menurun


 Situasi kabut asap di Kota Palangka Raya. Kini titik api mulai menurun setelah modivikasi cuaca dilangsungkan. (AGUS PRAMONO/KALTENG POS ) Perbesar

Situasi kabut asap di Kota Palangka Raya. Kini titik api mulai menurun setelah modivikasi cuaca dilangsungkan. (AGUS PRAMONO/KALTENG POS )

Karhutla

Harianrakyataceh.com – Hujan akhirnya turun di Dumai, Riau, yang tengah dihembalang kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan ada kecenderungan menurunnya jumlah titik panas di Kalimantan dan Sumatera jika dibandingkan dengan periode awal September.

Menurut Plh Kapusdatin dan Humas Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, hujan tersebut turun di Kelurahan Batu Teritip, Dumai, yang berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir, keduanya di Riau. Intensitasnya sedang.

’’Hujan turun selama kurang lebih 30 menit,’’ kata Agus di Jakarta kemarin (19/9).

Plh Kepala Pusdatin Humas BNPB Agus Wibowo. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

Di Sumatera dan Kalimantan memang tengah diadakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). Pesawat Hercules C-130 melakukan penyemaian awan dengan menabur 3,4 ton garam NaCl di daerah Dumai dan Rokan Hilir di Riau serta Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Sesuai dengan pertumbuhan awan yang berpotensi menghasilkan hujan.

Sementara itu, pesawat CN 295 melakukan penerbangan menyemai awan pada pukul 13.30–15.45 WIB di wilayah Kabupaten Katingan, utara Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Barat. Pesawat terbang di ketinggian 8.000 kaki dan menghabiskan bahan semai 1.500 kg garam NaCl.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo mengungkapkan, pada 14 September terdeteksi 1.080 titik panas di wilayah Indonesia. Jumlah itu menurun sejak 15–17 September meskipun meningkat kembali pada 18 September.

Saat ini, kata Prabowo, sedang diupayakan peningkatan potensi hujan di daerah terjadinya karhutla. BMKG terus memonitor dan menganalisis potensi terbentuknya awan hujan untuk menjadi acuan bagi upaya TMC.

Sementara itu, mengutip kantor berita Bernama, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengaku tidak tahu alasan Indonesia belum menjawab tawaran bantuan untuk memadamkan karhutla. Padahal, Malaysia punya peralatan lengkap water bombing.

“Saya tidak tahu kenapa (Presiden Indonesia Joko Widodo/Jokowi) belum menjawab tawaran itu. Saya belum pernah melakukan itu (menanyakannya kepada Jokowi),” katanya dalam jumpa pers di Putra Jaya kemarin (19/9).

Editor : Ilham Safutra

Reporter : tau/c19/ttg

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Terima Kunjungan PBNU di Istana Merdeka, Presiden Prabowo Bahas Kontribusi NU bagi Kemajuan Bangsa

3 February 2025 - 19:21 WIB

Peringati Isra Mi’raj 1446 H Ribuan Santri Ponpes Darunnajah Gelar Khataman Al Aquran Serentak Se Indonesia Dalam Sehari

27 January 2025 - 16:27 WIB

Jusuf Kalla Komunikasi dengan Hamas Untuk Bangun 10 Masjid di Gaza

26 January 2025 - 07:03 WIB

Fuqaha Turut Berdukacita atas Wafatnya Qari Internasional KH Ahmad Muhajir

24 January 2025 - 21:22 WIB

BUMN Bergerak Dukung Percepatan Makan Bergizi Gratis

22 January 2025 - 16:48 WIB

Trending di NASIONAL