class="post-template-default single single-post postid-29946 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Puting Beliung Porak-poranda 8 Rumah Warga Meulaboh Aster Kodam IM Cek Serapan Gabah di Aceh Utara  Aster Kasdam IM Tinjau Program Sergab di Wilayah Kodim 0111/Bireuen Perang Kembali Mengguncang Suriah usai Runtuhnya Rezim Assad, Situasi Makin Memanas? 16 Napi Lapas Kutancane yang Kabur Berhasil Ditangkap, Berawal dari Minta Bilik Asmara

EKBIS · 8 May 2020 07:12 WIB ·

Estafet Tukang Pangkas dari Milenial


 Estafet Tukang Pangkas dari Milenial Perbesar

ICHSAN MAULANA, Aceh Besar

Profesi tukang pangkas ternyata juga diminati anak muda milenial. Salman, pria kelahiran 1999, salah satu dari itu. Sejak masih mengenyam pendidikan sekolah menengah atas, dirinya sudah mulai belajar menjadi tukang pangkas.

Tak ada motivasi aneh-aneh yang mendorong Salman bergelut di dunia gunting rambut tersebut. Faktor paling utama, katanya, karena di desanya, Gampong Bagok, Aceh Timur, banyak warga berprofesi sebagai tukang pangkas. Dari yang menjajakan jasanya di ‘nanggroe’ hingga ke luar negeri, Malaysia.

“Karena itu ya tertarik saja. Pas lihat orang lagi pangkas rambut, kayak merasa indah saja, ada seninya,” tutur Salman kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (6/5).

Biasanya, proses awal belajar pangkas di kampungnya dimulai di bawah ‘meunasah’, melihat senior dan mulai mempraktikkan. Setelah itu, sembari sekolah dirinya mulai naik level dengan keluar ke tempat pangkas di kota kecamatan.

Jam terbang yang mulai ada, nyatanya tidak membuat pria ke 4 dari 5 bersaudara ini cepat puas. Ia kursus pangkas ke Medan.

“Ikut pelatihan pangkas di Medan. Tempat saudara juga sebenarnya. Setelah itu, saya jadi tukang pangkas rambut di sana, kurang lebih 8 bulan,” k\enangnya.

Saat ini Salman tidak lagi bekerja di Medan, tetapi sudah kembali di Aceh. Bangunan kecil ukuran 5 meter kali 3 meter di Tanjung Selamat, Aceh Besar, tampak selalu ramai.

Bedanya, selama Covid-19 tidak ada lagi yang mengantri membludak di tempat pangkas yang mereka namai “Bless Barber”.

Bersama Armia yang juga sekampung sekaligus pemilik usaha itu, keduanya menjadi juru tata rambut. Sudah dua tahun mereka melayani rambut warga di sana, yang berasal dari ragam tempat.

Pangsa pasar utamanya adalah mahasiswa. Sebab tempat pangkasnya, masih dalam ruang lingkup kampus Universitas Syiah Kuala.

Sudah memasuki 15 ramadhan, tapi tingkat keramaian orang datang pangkas rambut ke tempat mereka tidak seperti tahun lalu.

Sebabnya, mahasiswa diliburkan karena Covid-19 dan diganti belajar online. Tahun sebelum itu, ramai lantaran mahasiswa relatif banyak yang bertahan di Banda Aceh. Minimal mereka yang mengambil semester pendek.

“Dibilang sepi sekali sih enggak. Cuman secara penampakan tidak membludak. Biasanya kan ada yang antri 4 sampai 5 orang. Karena corona berpengaruh. Tapi ini sudah kayak seperti biasa. Mungkin puasa 20 baru ramai,” Urai Salman.

Mereka sempat tutup kurang lebih dua minggu, saat di Banda Aceh diberlakukannya jam malam. Keduanya memilih pulang kampung waktu itu.

Sekarang ini, jalan tahun kedua usaha pangkas mereka, sudah sangat banyak langganan, terutama anak muda. Sering, Salman dan Armia ditelepon pelanggan untuk bertanya daftar antri.

Treet.. Dreet.. Treet.. Dreer.. Bunyi alat cukur rambut terus berbunyi di ruangan mungil tersebut. Tangan Salman telaten menyibak bagian rambut mana yang harus dirapikan. Pantulan bayangan tubuhnya tampak jelas dari cermin. Meski sangat menikmati profesi sebagai tukang pangkas, katanya, kelak dia akan berhenti.

“Gak mungkin jadi tukang pangkas terus. Ada saatnya gak sanggup lagi, mungkin saat tua. Kalau ditanya kapan berhenti, dan berapa tahun targetnya, gak tahu bilang juga. Sekarang selama sanggup kerja terus, sambil persiapan modal, jika pensiun sebagai tukang pangkas, mau beralih kemana,” Ucapnya.

Hawa dingin cukup terasa di ruangan kerjanya. Beberapa foto selebriti dunia dengan ragam model rambut diletakkan pada sudut atas cermin berukuran besar.

Salah satunya, penyanyi Justin Bieber. Di tengah hawa sejuk, Salman terus menikmati profesinya sebagai tukang pangkas milenial. Panggilan sekaligus pilihan hidup. **

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Daihatsu Peduli Customer di Bulan Ramadan

14 March 2025 - 11:58 WIB

Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono (kanan) berbicara dengan Deputy Head - After Sales Service & Logistic Division Astra Daihatsu, Yanuar Krisna (dua kanan) di Bengkel Daihatsu di Sunter, Jakarta Utara, Rabu Sore (12/3/2025). istimwwa

Kunjungi SPKLU di Banten, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan PLN Sambut Mudik Lebaran 2025

14 March 2025 - 10:33 WIB

Ketua PKK Aceh Santuni Anak Yatim di Yayasan Halimoen Al Asyi

13 March 2025 - 21:32 WIB

Penuhi Syarat WBK dan WBBM, PN Banda Aceh Bagikan Bingkisan Ramadan

13 March 2025 - 21:29 WIB

Personel Ditlantas Polda Aceh Kembali Bagikan Takjil untuk Pengendara

13 March 2025 - 17:26 WIB

Rumah Amal Masjid Jamik USK Salurkan Rp152,8 Juta dalam Kegiatan Apresiasi Fisabilillah 2025

13 March 2025 - 09:23 WIB

Trending di METROPOLIS