BIREUEN(RA) – Akibat luapan air sungai mengakibatkan tebing penahan bendungan karet di Desa Kapa, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, ambruk, Sabtu (9/5) malam. Sehingga nyaris menghancurkan berbagai fasilitas umum milik warga.
Tingginya intensitas curah hujan, serta luapan air sungai yang menerjang kawasan itu, akan terus berlanjut dan dikhawatirkan dapat memperparah kondisi tersebut.
Seorang warga Desa Kapa, M. Amin, kepada awak media, Minggu (10/5) mengatakan, jika hujan terus menerus dan air sungai masih deras, dikhawatirkan abrasi semakin meluas, sehingga badan jalan juga akan ikut tergurus dan amblas.
“Fasilitas bendungan karet selama ini di fungsikan untuk menaikkan debit air, yang dipergunakan oleh PT PIM Krueng Geukeuh. Meskipun bendung elastis ini masih berfungsi karena tak terpapar musibah banjir. Namun tebing penahan di bantaran sungai sudah tergerus air dan terjadi abrasi sepanjang puluhan meter,” ujar Amin.
Masyarakat Desa Kapa, sebut Amin, mendesak Pemerintah Kabupaten Bireuen, supaya tidak menutup mata atas peristiwa bencana alam ini. Serta dapat segera menyikapi kondisi buruk yang akan terjadi, agar tertangani dan tidak semakin parah.
”Kami sangat berharap Pemkab Bireuen bisa segera turun ke lokasi, guna melakukan langkah antisipasi supaya abrasi tidak semakin meluas. Saat ini, badan jalan hanya tinggal dua meter lagi dan terancam ambruk,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar S.Sos saat dikonfirmasi via selulernya mengaku sudah mendapat laporan itu. Dan pihaknya akan segera menyampaikan keadaan itu untuk di tindaklanjuti oleh pemerintah daerah.
“Insya Allah besok saya sampaikan ke Plt Bupati Bireuen, untuk dapat segera menyikapi persoalan ini, guna dilakukan penanganan secepatnya,” pungkas Rusyidi Mukhtar.
Sampai Senin (11/5), luapan air sungai tebing penahan bendungan karet di lokasi objek wisata Kapa itu, masih sangat deras dan sangat meresahkan warga setempat. (mag84/slm)