BIREUEN (RA) – Seorang ulama karismatik Aceh yang berdomisili di Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, berinisial Tgk HB (71). Profesinya sebagai ulama dan masih aktif memimpin sebuah pesantren besar di Samalanga, terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab nasofaring yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUZA.
Dr dr Azharuddin, Sp. OT. K-Spine, FICS, selaku Direktur RSUZA menyebutkan dalam beritanya, setiba di rumah sakit, pasien langsung diarahkan ke ruang isolasi IW (IGD 2 di Ruang Eksekutif RSUZA).
Melihat ada gambaran rontgen pneumonia tim triase, sebut Azhar, mulai ada kecurigaan ke arah pneumonia Covid. Saat di triase IGD, kita minta untuk dlakukan swab antigen dan hasil rapid antigennya reaktif. Selanjutnya diperiksa TCM, hasilnya positif. Lalu pasien kita transfer ke Ruang RICU RSUZA.
“RSUZA sangat cepat bisa tahu seseoarang positif Covid-19 atau tidak, yakni melalui pemeriksaan rapid antigen, dan karena hasil rapidnya reaktif maka dilanjutkan dengan tes cepat molekuler (TCM),” sebut Direktur RSZA dalam berita yang sudah tersebar di kalangan publik.
Terkait berita ini, masyarakat Bireuen dihebohkan dengan pernyataan Direktur RSZA Banda Aceh tersebut. Baik di kalangan ulama maupun masyarakat Bireuen, mereka heran dengan hasil cepat yang di keluarkan pihak rumah sakit.
Banyak juga pesan suara yang beredar di media sosial yang menyatakan berita tersebut perlu diklarifikasi kembali. ulama Bireuen, keluarga Abu dan masyarakat Bireuen memprotes pernyataan pihak RSUZA Banda Aceh.
Akibat berita ini, muncul kegaduhan dan kepanikan luar biasa di kalangan masyarakat, dan yang kita takuti justru akan menurunkan daya imunitas masyarakat.
Apalagi, juga muncul keterangan dari pihak keluarga Abu Mudi dan dari orang dekat Abu bahwa jauh sebelum wabah Covid, Abu sendiri terkadang juga mengalami sakit yang serupa dimana dulu biasanya langsung dibawa ke Malaysia untuk pengobatan.
Sementara itu, Organisasi santri dayah Aceh, Rabithah Thaliban Aceh (RTA), mempertanyakan kenapa pihak Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) cepat sekali menyimpulkan Abu Mudi yang dalam pemberitaan di inisialkan Tgk HB positif Covid-19.
“Padahal, biasanya test SWAB di RSUZA dan di tempat lain selalu membutuhkan waktu 2×24 Jam sebelum sampai pada kesimpulan seorang pasien positif Covid atau negatif. Tapi kenapa Abu Mudi yang baru tadi malam masuk ke RSUZA, namun paginya langsung ada hasil positif covid. Kemudian, kenapa pasien yang lain sebelum ini butuh waktu untuk mendeteksi covid atau bukan, kenapa berbeda-beda prosedurnya“ tegas Ketua Umum RTA, Tgk Marbawi Yusuf melalui siaran pers.
Sementara menjawab pertanyaan media Rakyat Aceh saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (22/7), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Bireuen, Teguh Mandiri Putra SSTP menyebutkan, terkait berita yang beredar Abu Mudi positif Covid-19 sesuai hasil Swab, sebagian orang yang dekat dan pernah menjenguk Abu sudah ada yang di rapid test.
“Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat, S.H., S.I.K., M.Si., dan Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A Gani, S.H, M. Si., sudah di rapid test dan hasilnya negatif,” sebut Teguh singkat.
Sampai berita ini terbit, Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr. Irwan belum memberikan keterangannya saat dihubungi via seluler. (akh)