class="post-template-default single single-post postid-33596 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Bupati Pidie Jaya Terpilih Ajak SKPK Bekerja Hilangkan Stigma Daerah Termiskin Stok Beras Bulog Lhokseumawe Cukup 3 Bulan Kedepan PUPR Aceh Barat Dukung Rencana Membuka Kembali PDAM Tirta Meulaboh Presiden Prabowo Harus Merdekakan Palestina Polisi Didesak Ungkap Tuntas Kasus Perbudakan ABK Aceh di Kapal Ikan Asing

NANGGROE BARAT · 24 Jul 2020 07:34 WIB ·

Erli Hasyim dan Tgk H Sarkawi Dukung Plt Gubernur


 Bupati Simeulue, Erli Hasyim Perbesar

Bupati Simeulue, Erli Hasyim

Pertahankan Multiyears Demi Pembangunan Daerah

Quote : Bupati Simeulue, Erli Hasyim
“Ini sudah mendapat lampu hijau dari Presiden, hasil koordinasi berkali-kali Gubernur dengan Presiden”

Quote Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi
“Kita berharap jangan sampai jalan Samarkilang ini dibatalkan, karenanya saya berharap anggota DPRA berasal dari dapil 4, dapat memperjuangkan jalan ini agar terus berlanjut”

SIMEULUE (RA) – Putusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh resmi pembatalan proyek multiyear pada rapat paripurna, Rabu (22/7) kemarin mendapat tanggapan dan tantangan dari pemerintahan di daerah.

Bupati Simeulue, Erli Hasyim dan Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi, dengan tegas menolak pembatalan karena menganggap akan berdampak dengan terhambatnya pembangunan di daerahnya, menggunkan dana multiyears.

Bupati Simeulue, Erli Hasyim, menyebutkan mendukung penuh Gubernur Aceh mempertahankan alokasi anggaran multiyear untuk pembangunan yang telah disediakan kepada sejumlah daerah.

“Pemerintah dan seluruh masyarakat Simeulue, sangat mendukung sikap Gubernur Aceh, mempertahankan multiyear. Ini sudah mendapat lampu hijau dari Presiden, hasil koordinasi berkali-kali Gubernur dengan Presiden”, kata Erli Hasyim saat pengukuhan Ipplemas Lhokseumawe dan Aceh Utara, yang digelar di Lantai III Kantor Bupati Simeulue Kamis (23/7).

Dia menyebutkan, nyaris mencapai Rp500 miliar anggaran multiyear dialokasikan untuk Kabupaten Simeulue, telah ditetapkan pembangunan ruas jalan lingkar dan pembangunan irigasi yang dibutuhkan mengairi sawah pertanian masyarakat Simeulue.

Disinggung soal sikap DPR Aceh. “Biar mereka pikirkan saja. Yang jelas multiyears ini sangat penting dan dibutuhkan penggunaannya untuk kepentingan pembangunan daerah yang dinantikan lebih dari 90 ribu jiwa warga Simeulue,” imbuhnya.

Dukungan mempertahankan program multiyear juga disampaikan Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi. Dia mendesak DPRA berasal dari daerah pemilihan 4 memperjuangkan proyek multiyears tahun anggran 2020-2022 di kabupate Bener Meriah terus Berlajut.

Disebutkan Tgk H Sarkawi, jika proyek multiyears dibatalkan, sangat berimbas bagi Bener Meriah khususnya pada proyek jalan Samarkilang, yang jika tidak dikerjakan daerah ini akan tetap menjadi terisolir.

“Kita berharap jangan sampai jalan Samarkilang ini dibatalkan, karenanya saya berharap anggota DPRA berasal dari dapil 4, dapat memperjuangkan jalan ini agar terus berlanjut,” ujarnya.

KNPI : Utamakan Kepentingan Rakyat Bukan Kelompok
DPD-KNPI Aceh juga menyatakan sikapnya soal usulan pembatalan proyek multiyears tahun 2020-2022 senilai Rp2,7 triliun. Pemerintah Aceh terdiri dari eksekutif dan legislatif harus mengutamakan pembangunan untuk rakyat dari pada kepentingan pribadi maupun kelompoknya.

“Kami para anak muda berhimpun dalam KNPI siap membela pembangunan diperuntukkan demi kepentingan rakyat Aceh,” tegas Wahyu Saputra, Ketua DPD KNPI Aceh, kepada para wartawan di Kopi Mooda, Kawasan Jambo Tape, Banda Aceh, Rabu (22/7) sore.

Dijelaskan Wahyu, sekarang ini sedang terjadi pro dan kontra antara eksekutif dan legislatif terkait proyek multiyears pembangunan 12 ruas jalan yang akan segera terwujud di Bumi Serambi Mekkah ini.

Untuk itu, ia meminta para pihak yang terlibat dalam proyek multiyears tersebut, pemerintah dalam hal ini Plt Gubernur Aceh dan dinas terkait maupun pihak legislatif (DPRA) yang memiliki kewenangan dalam penganggaran, pengawasan dan legislatif harus bersama sama mencari solusi bagaimana supaya proyek multiyears tersebut dapat terwujud dan dilaksanakan segera.

“Ketika proyek dan pembangunan nyaris tidak ada di Aceh, kita kompak bersama-sama berupaya untuk mencari cara agar terwujud sebuah pembangunan untuk Aceh. Namun ketika sudah di depan mata, seolah kita bertengkar dan berselisih faham dan melupakan kepentingan rakyat, ada apa dengan para pihak ini,” tanya Wahyu Saputra.

Wahyu Saputra dan para sejumlah Ketua OKP mengajak semua elemen masyarakat untuk memantau dan menilai, apakah eksekutif dan legislatif Aceh ada niat untuk mewujudkan proyek multiyears tersebut.

“Harapan kita agar semua pihak tidak mengedepankan ego masing-masing, tapi berilah yang terbaik untuk rakyat. Daerah lain sudah cukup maju, kita kapan, sekaranglah kesempatan terbaik membangun, mari bersatu untuk Aceh,” pungkas Wahyu Saputra. (ahi/uri/ril/min)

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pj Gubernur Aceh Sampaikan Usulan Pengangkatan Bupati dan Walikota Terpilih ke Mendagri

22 January 2025 - 22:06 WIB

Kejaksaan Menerima Berkas Perkara Diduga Keterlibatan Ketua MAA Aceh Jaya

22 January 2025 - 21:55 WIB

BPH Migas, Kurangi Kuota Minyak Tanah Bersubsidi Untuk Simeulue 

22 January 2025 - 19:12 WIB

Temui Wali Nanggroe, Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Bahas Isu Penegakan Hukum

22 January 2025 - 18:23 WIB

BUMN Bergerak Dukung Percepatan Makan Bergizi Gratis

22 January 2025 - 16:48 WIB

PUPR Aceh Barat Dukung Rencana Membuka Kembali PDAM Tirta Meulaboh

22 January 2025 - 16:00 WIB

Trending di NANGGROE BARAT