Pertahankan Multiyears Demi Pembangunan Daerah
Quote : Bupati Simeulue, Erli Hasyim
“Ini sudah mendapat lampu hijau dari Presiden, hasil koordinasi berkali-kali Gubernur dengan Presiden”
Quote Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi
“Kita berharap jangan sampai jalan Samarkilang ini dibatalkan, karenanya saya berharap anggota DPRA berasal dari dapil 4, dapat memperjuangkan jalan ini agar terus berlanjut”
SIMEULUE (RA) – Putusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh resmi pembatalan proyek multiyear pada rapat paripurna, Rabu (22/7) kemarin mendapat tanggapan dan tantangan dari pemerintahan di daerah.
Bupati Simeulue, Erli Hasyim dan Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi, dengan tegas menolak pembatalan karena menganggap akan berdampak dengan terhambatnya pembangunan di daerahnya, menggunkan dana multiyears.
Bupati Simeulue, Erli Hasyim, menyebutkan mendukung penuh Gubernur Aceh mempertahankan alokasi anggaran multiyear untuk pembangunan yang telah disediakan kepada sejumlah daerah.
“Pemerintah dan seluruh masyarakat Simeulue, sangat mendukung sikap Gubernur Aceh, mempertahankan multiyear. Ini sudah mendapat lampu hijau dari Presiden, hasil koordinasi berkali-kali Gubernur dengan Presiden”, kata Erli Hasyim saat pengukuhan Ipplemas Lhokseumawe dan Aceh Utara, yang digelar di Lantai III Kantor Bupati Simeulue Kamis (23/7).
Dia menyebutkan, nyaris mencapai Rp500 miliar anggaran multiyear dialokasikan untuk Kabupaten Simeulue, telah ditetapkan pembangunan ruas jalan lingkar dan pembangunan irigasi yang dibutuhkan mengairi sawah pertanian masyarakat Simeulue.
Disinggung soal sikap DPR Aceh. “Biar mereka pikirkan saja. Yang jelas multiyears ini sangat penting dan dibutuhkan penggunaannya untuk kepentingan pembangunan daerah yang dinantikan lebih dari 90 ribu jiwa warga Simeulue,” imbuhnya.
Dukungan mempertahankan program multiyear juga disampaikan Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi. Dia mendesak DPRA berasal dari daerah pemilihan 4 memperjuangkan proyek multiyears tahun anggran 2020-2022 di kabupate Bener Meriah terus Berlajut.
Disebutkan Tgk H Sarkawi, jika proyek multiyears dibatalkan, sangat berimbas bagi Bener Meriah khususnya pada proyek jalan Samarkilang, yang jika tidak dikerjakan daerah ini akan tetap menjadi terisolir.
“Kita berharap jangan sampai jalan Samarkilang ini dibatalkan, karenanya saya berharap anggota DPRA berasal dari dapil 4, dapat memperjuangkan jalan ini agar terus berlanjut,” ujarnya.
KNPI : Utamakan Kepentingan Rakyat Bukan Kelompok
DPD-KNPI Aceh juga menyatakan sikapnya soal usulan pembatalan proyek multiyears tahun 2020-2022 senilai Rp2,7 triliun. Pemerintah Aceh terdiri dari eksekutif dan legislatif harus mengutamakan pembangunan untuk rakyat dari pada kepentingan pribadi maupun kelompoknya.
“Kami para anak muda berhimpun dalam KNPI siap membela pembangunan diperuntukkan demi kepentingan rakyat Aceh,” tegas Wahyu Saputra, Ketua DPD KNPI Aceh, kepada para wartawan di Kopi Mooda, Kawasan Jambo Tape, Banda Aceh, Rabu (22/7) sore.
Dijelaskan Wahyu, sekarang ini sedang terjadi pro dan kontra antara eksekutif dan legislatif terkait proyek multiyears pembangunan 12 ruas jalan yang akan segera terwujud di Bumi Serambi Mekkah ini.
Untuk itu, ia meminta para pihak yang terlibat dalam proyek multiyears tersebut, pemerintah dalam hal ini Plt Gubernur Aceh dan dinas terkait maupun pihak legislatif (DPRA) yang memiliki kewenangan dalam penganggaran, pengawasan dan legislatif harus bersama sama mencari solusi bagaimana supaya proyek multiyears tersebut dapat terwujud dan dilaksanakan segera.
“Ketika proyek dan pembangunan nyaris tidak ada di Aceh, kita kompak bersama-sama berupaya untuk mencari cara agar terwujud sebuah pembangunan untuk Aceh. Namun ketika sudah di depan mata, seolah kita bertengkar dan berselisih faham dan melupakan kepentingan rakyat, ada apa dengan para pihak ini,” tanya Wahyu Saputra.
Wahyu Saputra dan para sejumlah Ketua OKP mengajak semua elemen masyarakat untuk memantau dan menilai, apakah eksekutif dan legislatif Aceh ada niat untuk mewujudkan proyek multiyears tersebut.
“Harapan kita agar semua pihak tidak mengedepankan ego masing-masing, tapi berilah yang terbaik untuk rakyat. Daerah lain sudah cukup maju, kita kapan, sekaranglah kesempatan terbaik membangun, mari bersatu untuk Aceh,” pungkas Wahyu Saputra. (ahi/uri/ril/min)