BANDA ACEH (RA) – Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh Dyah Erti Idawati, meninjau kesiapan Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) lama yang dijadikan sebagai ruang isolasi khusus untuk penanganan pasien Covid-19, Banda Aceh, Rabu (5/8/2020).
Pembugaran gedung lama tersebut merupakan instruksi Plt Gubernur Aceh dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokompimda) Aceh dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Aceh.
“Penambahan ruang sangat penting, karena saat inilah serangan Covid-19 yang sesungguhnya melanda Aceh. Bahkan dalam sehari bisa capai 100 kasus positif Covid-19, yang meninggal juga sudah sangat signifikan sekali,” kata Dyah saat meninjau RSUZA lama yang berada di kawasan Jalan Kakap, Lampriet, Kota Banda Aceh.
Peningkatan kapasitas ruang di rumah sakit lama itu meliputi penambahan 3 ruang isolasi khusus dengan total 120 tempat tidur, yakni ruang Pinere 3 dengan jumlah tempat tidur untuk pasien rawat inap sebanyak 26, Pinere 4 sebanyak 24 tempat tidur, Pinere 5 sebanyak 40 tempat tidur, dan Pinere 6 sebanyak 30 tempat tidur.
Hingga saat ini, pembenahan terus dilakukan dengan dibantu oleh pihak TNI dan Polri. Dengan adanya bantuan dari Forkopimda baik pihak TNI dan juga Kepolisian, kata Dyah, sangat membantu untuk mengakselerasi pelayanan kesehatan untuk penanganan Covid-19.
Dyah menambahakan, dengan kekompakan dalam pananganan Covid-19 sangat bermanfaat sekali pelayanan kesehatan untuk penanganan Covid-19. “Saya mewakili dari pihak Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Aceh mengucapkan terimakasih kasih banyak atas kerja sama dan kekompakan ini sungguh luar biasa dalam sejala bidang harapanya terus kita jaga untuk melawan Covid-19 sehingga bisa cepat pulih dari pandemi ini,” kata Dyah.
Sementara itu, Dandim 0101/BS Letkol Abdul Razak Rangkuti, mengatakan saat ini sudah 7 ruangan isolasi khusus yang telah selesai dibenahi oleh TNI sejak 2 Agustus lalu.
“Jadi hari ke 4 kami membersihkan seluruh ruangan yang tidak difungsikan itu. Sehingga ruang pinere 3, 4, 5, dan 6 sudah bisa di fungsikan, kita juga sudah kosongkan ruang radiologi, kardio bawah, kardio atas, dan ruang rehabilitasi juga sudah kita kosongkan dari barang-barang yang tidak berfungsi lagi,” ujarnya.
Dia berharap dengan pembugaran kembali ruang rumah sakit lama tersebut akan membantu pemerintah jika terjadi kembali lonjakan kasus pasien Covid-19 di Aceh tanpa khawatir kekurangan fasilitas untuk penanganan Covid-19.[ra]