class="post-template-default single single-post postid-34208 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

GAYO-ALAS · 10 Aug 2020 07:54 WIB ·

Bupati Shabela Apresiasi Warga Tanam Jahe


 Masyarakat Linge penanam jahe dikunjungi Bupati Shabela Abubakar sambil memberikan apresiasi terhadap warga yang berusaha bangkit saat pandemi ini. Jahe selain untuk bumbu masak juga bisa untuk obat ketahanan tubuh saat ini.
JURNALISA/RAKYAT ACEH Perbesar

Masyarakat Linge penanam jahe dikunjungi Bupati Shabela Abubakar sambil memberikan apresiasi terhadap warga yang berusaha bangkit saat pandemi ini. Jahe selain untuk bumbu masak juga bisa untuk obat ketahanan tubuh saat ini. JURNALISA/RAKYAT ACEH

TAKENGON (RA) – Bupati Aceh Tengah, Drs Shabela Abubakar, didampingi Kadis Sosial Aulia Putra dan Kadis Pertanian Nasrun Liwanza, melakukan kunjungan kerja ke tempat budidaya tanaman jahe putih kecil atau jahe emprit, di Kecamatan Linge, Aceh Tengah.

Dalam kunjungannya, Bupati memotivasi para petani untuk terus berupaya melakukan inovasi agar bisa menghasilkan panen yang berkualitas guna menghindari kegagalan pasca panen.

Ia menyebutkan, jahe tidak hanya bermanfaat sebagai bumbu dapur, namun juga memberikan manfaat bagi kesehatan, terlebih jika dikonsumsi secara rutin dan teratur dapat menjadi sumber anti oksidan, anti peradangan serta dapat meningkatkan imun tubuh.

“Apalagi saat sekarang, mengonsumsi jahe sangat baik untuk menjaga ketahanan tubuh dalam mencegah tertularnya penyakit khususnya virus corona,” ujar Shabela.

Untuk itu, Bupati Shabela berharap para petani semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas jahenya, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar dan bila memungkinkan dijual dalam bentuk barang setengah jadi.

“Akan lebih baik bila jahenya dipasarkan dalam bentuk barang setengah jadi dan dalam kemasan yang baik, misalnya bubuk jahe yang dapat digunakan sebagai bahan minuman,” tambah Shabela.

Sementara itu, Jalaluddin (40), seorang pemilik lahan budidaya jahe emprit di Kampung Gemboyah menyampaikan, pihaknya sudah melakukan budidaya jahe emprit sejak tiga tahun lalu diatas lahan sekitar setengah hektar.

Mengenai kendala yang dihadapi dalam budidaya jahe emprit, dia menyebutkan antara lain harga bibit yang cenderung mahal serta jumlah panen yang masih terbatas.

“Bibitnya sedikit lebih mahal dan agak sulit mendapatkannya. Untuk panen, bila volume besar atau mencapai lebih dari 5 ton, pembeli dari Medan akan datang mengambilnya kemari,” jelasnya. (jur/bai)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

KPIA Silaturahmi ke Wali Nanggroe Aceh

15 January 2025 - 21:52 WIB

Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir

15 January 2025 - 20:01 WIB

Ketua DPRA Serahkan Berkas Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih ke Wamendagri

15 January 2025 - 18:13 WIB

Ketua KIP Aceh Bertemu Wamendagri

15 January 2025 - 18:07 WIB

Ketua Dewan: Harapan Kita, Pelantikan Bupati WabupTerpilih Digelar di Pulau Simeulue

15 January 2025 - 16:34 WIB

Tenaga Non-ASN Pemerintah Aceh Desak Kepastian Pengangkatan sebagai PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 16:37 WIB

Trending di UTAMA