SIGLI (RA)- Sekitar 20 petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chiek Ditiro Sigli, harus menjalani isolasi mandiri. Tiga, diantaranya adalah dokter yang merawat almarhum Kadisdukcapil Pidie, Effendi Usman.
Manajemen RSUD Tgk.Chiek Ditiro Sigli, dr Dwi Wijaya ketika dikonfirmasi Rakyat Aceh, Selasa (11/8) membenarkan isolasi mandiri terhadap para pegawai medis, termasuk tiga orang dokter.
Sementara itu, Direktur RSUD Sigli, dr Muhammad Yassir Sp.An ketika dihubungi Rakyat Aceh secara terpisah membenarkan ada petugas medis rumah sakit yang diisolasi mandiri.
Dalam artiannya, sebut Muhammad Yasir, mereka terinfeksi berat dengan virus Covid-19 , tapi diasingkan buat sementara agar tidak membawa hal hal tidak diinginkan setelah dilakukan rapid test.
Muhammad Yassir juga menyatakan kekecewaanya, sekaligus menolak keras sinyalemen yang menyebutkan bahwa pasien yang diisolasi tersebut posotif terpapar Covid-19.
“Itu pernyataan sangat keliru dan salah, karena pihak RSU Sigli masih menunggu hasil swab RT PCR Lab Banda Aceh. Karena, klaim tersebut terlalu dini,” tandas Direktur RSUD Sigli.
Menjawab lebih lanjut menyangkut kelancaran serta tidak maksimal lagi pelayanan medis akibat banyak petugas media harus menjalani isolasi mandiri di rumah, Muhammad Yasir mengatakan, tidak ada pengaruhnya dan tetap berjalan lancar.
“Saya tegaskan, tidak ada kendala apapun sampai saat ini dalam memberikan pelayanan medis kepada masyarakat, semua berjalan normal seperti biasa,” tegas Muhammad Yasir berulang ulang dengan nada ramah.
Dalam kondisi sekarang ini, tutur Muhammad Yassir, semua pihak harus mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah pusat, termasuk pembesuk ke rumah sakit.
Sementara itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Pidie, Ir HM Hasan Yahya membenarkan terjadi angka penambahan tipis dari pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Chiek Ditiro Sigli.
Beberapa hari sebelnya, tercatat 10 orang dirawat karena hasil rapid test yang dijalaniya. Kini, dua sudah sembuh, satu meninggal dunia, dan lainnya masih dirawat.
Dari catatan media ini, hasil rapat tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Pidie yang dipimpin Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST di Oproom Kantor Bupati Pidie, belum lama ini sempat terjadi silang pendapat peserta rapat dengan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pidie.
Pasalnya, pihak kepala dinas dan Wabup Fadhlullah menyatakan, menutup kembali sekolah akibat mulai terjadi angka kenaiksm tinggi Covid 19 Aceh sangat mempengaruhi siswa sekolah.
Selain itu, disebutkan masyarakat Pidie masih bandel soal menjaga kesehatan dan penggunaan masker. Kondisi ini, sangat dicemaskan, sebut Ketua IDI Pidie, Erika Aboebakar SPOG.
Sedangkan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Gampong Pidie, Drs Samsul Azhar menanggapi itu mengatakan, masyarakat bukan bandel, tapi kurang penyuluhan dan modal usaha.
Selain itu, Samsul.Azhar menyebutkan, pihak dokter dan jajaran RSUD Tgk Chiek Ditiro harus lebih peka, karena rumah sakit sarangnya virus corona, dimana suatu saat dokter akan terimbas Covid jika lalai atau kurang alat untuk menangkal.virus tersebut. (mag85/ra)