class="post-template-default single single-post postid-39936 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

GAYO-ALAS · 4 Dec 2020 14:27 WIB ·

Gubernur Lepas 37,2 Ton Kopi Gayo ke Pasar Global


 Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melepas secara simbolis pengiriman (ekspor) kopi arabica gayo ke pasar global , di Aceh Tengah, Kamis (3/12). FOTO HUMAS PEMERINTAH ACEH Perbesar

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melepas secara simbolis pengiriman (ekspor) kopi arabica gayo ke pasar global , di Aceh Tengah, Kamis (3/12). FOTO HUMAS PEMERINTAH ACEH

ACEH TENGAH (RA) – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melepas ekspor biji kopi Gayo sebanyak 37,2 ton ke pasar global.

Pelepasan tersebut ditandai dengan melepas keberangkatan 4 kontainer pengangkut kopi di Gudang Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara, Gampong Umang, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, Kamis (3/12).

Kopi ekspor bernilai USD531.540 atau Rp7,5 miliar (kurs dolar Rp14.175) itu diekspor dua perusahaan, yaitu Koperasi Permata Gayo sebanyak 1 kontainer dengan berat 19,2 ton dan perusahaan Kopepi Ketiara sebanyak 3 kontainer dengan berat 54 ton.

Keempat kontainer pengangkut kopi itu langsung diberangkatkan ke Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara untuk selanjutnya dikirim ke luar negeri.

Hadir dalam pelepasan ekspor tersebut, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan dan Perindustrian RI, Arlinda Imbang Jaya, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, Bupati Bener Meriah, Teungku Sarkawi, Kepala Kanwil Beacukai Aceh, Safuadi, dan sejumlah Anggota DPRA serta Kepala SKPA.

Nova mengapresiasi kedua perusahaan yang melakukan ekspor kopi Arabika Gayo tersebut. Ia berharap komoditas kopi dataran tinggi Gayo itu dapat berorientasi ekspor. Ia mengatakan, hanya melalui ekspor devisa negara dapat bertambah dan kesejahteraan petani kopi dapat dicapai lebih signifikan.

“Ini tentu merupakan capaian yang sangat baik, dan kiranya dapat terus ditingkatkan ke depan. Pemerintah Aceh akan terus meningkatkan nilai ekspor produk yang dimiliki Aceh,”kata Nova.

Gubernur Nova mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat yang telah memilih Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Tengah sebagai salah satu lokasi pelepasan ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah dan sustainable ke pasar global.

Nova menyebutkan, Aceh memiliki peluang pasar global yang luas dalam menjual produk unggulannya. Selama ini pasar ekspor produk Aceh masih terbatas ke Amerika dan Eropa saja. Oleh karena itu, ia meminta pelaku usaha untuk memperluas jaringan perdagangan ke negara-negara lainnya baik di Asia, Amerika Latin maupun Afrika.

“Kita harus tatap bekerja keras, secara angka ekspor kita masih kecil, di sisi lain lahan tanam kopi kita juga masih kecil,”kata Nova.

Dalam kesempatan itu, Nova menyampaikan gagasanya agar produksi kopi Gayo tidak hanya dilakukan oleh masyarakat saja. Menurutnya, produksi kopi Gayo perlu dilakukan dengan skema industrialisasi. Dengan demikian produktivitas kopi lebih meningkat dan pada akhirnya juga akan menambah jumlah ekspor ke mancanegara.

“Pemerintah Aceh mendukung secara total agar peningkatan ekspor ini terus terjadi. Dan benar komoditas ekspor perlu kita perbanyak keberadaannya. Selain kopi, kita punya komoditas lainnya seperti ikan tuna, CPO, atsiri dan lainnya,”ujar Nova.

Nova berharap, generasi muda Aceh dapat menjadi generasi yang memiliki jiwa kewirausahaan. Ia mengatakan, anak muda harus menjadi generasi membangun dan memberi perubahan, utamanya dalam membangun ekonomi Aceh.

Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan dan Perindustrian RI, Arlinda Imbang Jaya, mengatakan, Aceh menjadi salah satu daerah yang berkontribusi terhadap nilai ekspor nasional. Saat ini Aceh berada di peringkat ke 29 daerah yang melakukan aktivitas ekspor. Ia berharap, dunia usaha di Aceh dapat terus meningkatkan ekspornya.

“Kami menyadari dan memahami banyak potensi yang dimiliki Aceh, tidak hanya kopi, ada batubara, minyak atsiri, sawit, kacang-kacangan, dan juga potensi perikanan yang besar,” kata Arlinda.

“Kami siap membantu para pelaku usaha di Aceh untuk mendatangkan pembeli yang lebih luas, di luar Amerika dan Eropa, ” ujar dia.

Sementara itu, Pimpinan Koperasi Pedagang Kopi Ketiara, Rahma, berterimakasih kepada Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya untuk mengekspor kopi Gayo ke pasar Global.

Rahma mengatakan, koperasi yang ia pimpin telah bergerak di bidang kopi sejak tahun 2013. Setidaknya sudah 333 kontainer kopi yang diekspor mereka ke Amerika, Eropa dan Asia.

“Harapan kami semoga acara ini tetap berlanjut setiap tahunnya. Harapan kami pelabuhan Lhokseumawe bisa segera diaktifkan, karena selama ini kami kerap mengalami kendala saat mengirim logistik dalam perjalanan yang jauh, ” kata Rahma.

Prosesi acara pelepasan ekspor tersebut berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak dan membatasi jumlah peserta yang hadir. (ril/ra)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Keuchik Aceh Tuntut Masa Jabatan 8 Tahun

4 February 2025 - 14:17 WIB

Trending di METROPOLIS