LHOKSEUMAWE (RA) – Pusat Kota Lhokseumawe di Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, dikepung banjir setelah diguyur hujan deras semalaman pada Jumat (4/12). Sejumlah ruas jalan utama ikut terendam, seperti Jalan di Simpang Kuta Blang, Jalan Perdagangan, Sukaramai, Simpang Legos, Jalan Samudera, Jalan Baiturrahman dan sejumlah ruas jalan lainnya.
Kantor Bupati Aceh Utara, yang berada di Jalan T. Hamzah Bendahara, juga ikut terendam banjir. Termasuk ratusan rumah warga yang berada di Kecamatan Banda Sakti. Banjir itu terjadi akibat tidak berfungsinya drainase yang sudah tertimpun dengan sindimen tanpa dibersihkan sejak drainase itu dibangun.
“Sepertinya ini banjir terbesar sepanjang tahun 2020 di Kota Lhokseumawe, dan 4 Desember hari ini (kemarin,red) menjadi bukti jika selama ini drainase tidak berfungsi, “ucap Munir (40) warga Kota Lhokseumawe, kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Ia mengatakan, seharusnya Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe melalui Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan lebih peka terhadap banjir yang bakal terjadi pada musim penghujan. “Sepertinya hampir seluruh lumpur dan sendimen dalam saluran drainase tidak pernah dibersihkan, sehingga membuat air tergenang berjam-jam,”cetusnya.
Sementara di Kecamatan Muara Dua, banjir juga terjadi di kawasan Gampong Uteunkot dan beberapa gampong lainnya. Termasuk di Gampong Blang Poroh, satu unit rumah warga tertimpa longsor, karena rumahnya berada di sekitar perbukitan Cot Kuta Lhokseumawe.
Kepala Dinas Sosial Lhokseumawe, Ridwan Jalil, meminta kepada keuchik jika ada rumah warganya yang tertimpa longsor, supaya segera mengirimkan surat kepada pihaknya untuk membantu korban. “Dalam kondisi yang sekarang masyarakat harus selalu waspada, terutama yang tinggal di kawasan perbukitan jika terjadi longsor,”ucapnya. (arm)