SIGLI (RA) – Sebanyak 45 Kepala Keluarga (KK) warga Gampong Dayah Tutong, Kabupaten Pidie, harus mengungsi dari rumahnya usai meluapnya sungai Krueng Baro, Senin dinihari (14/12).
Dampak dari luapan sungai tersebut, juga membuat satu unit rumah milik Anisah (35) janda satu anak di Desa Paloh, nyaris roboh dikikis erosi. Selain itu, ratusan rumah dan pertokoan Sepanjang Daerah Sungai (DAS) Krueng Baro, kini terancam amblas ke dasar sungai.
Selain itu, satu unit sarana perhubungan jembatan gantung di Desa Lamkuta, mengalami ‘patah pinggang’ (jembatan) cukup serius akibat dihantam banjir.
Kepala Desa (Keuchiek) Gampong Dayah Tutong, Iskandar kepada Rakyat Aceh di lokasi banjir mengatakan, banjir luapan Krueng Baro mulai naik pada pukul 00:05 WIB. Dengan ketinggian air ditaksir mencapai 1,2 meter. Pukul 16.09 WIB, perlahan air mulai surut hingga bertahan pada ketinggian 60 hingga 70 centimer.
“Camat Pidie, Miswar sejak pagi sudah meninjau genangan banjir di desa kami, bahkan menghubungi BPBD dan Dinas Sosial untuk penanganan darurat,” jelasnya. (mag-85/icm)