Banda Aceh – Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) di bawah Lembaga Pendidikan dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh memulai proses belajar dan mengajar secara tatap muka sejak Senin (4/1/2021).
Hal tersebut diutarakan Fitri Mukirah, S.Pd., Kepala Sekolah TK RUMAN Aceh di sekolahnya yang berada di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh selepas jam balajar hari pertama sekolah.
“Hari ini kita mulai belajar secara tatap muka di sekolah pada semester genap, setelah selama semester ganjil lalu anak-anak belajar di rumah bersama keluarga mereka dan bahan-bahan diantarkan oleh bunda-bunda guru setiap dua pekan”, kata Kirah.
Hanya saja, ujar Kirah menambahkan, ada perbedaan durasi jam belajar bila dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya. Kali ini, anak-anak hanya belajar selama 2 jam. Yaitu, pukul 08. hingga 10 pagi.
“Dari total 5 kelas, kita buat hanya 2 atau 3 kelas dalam sehari. Lalu, per kelas itu dipecah lagi menjadi rombel atau rombongan belajar, sehingga jumlahnya 5 atau 6 anak. Bila dalam 1 kelas ada 18 anak, berarti menjadi 3 rombel”, imbuh Kirah.
Senin dan Rabu adalah jadwal buat kelas TK A dan B1. Sedangkan Selasa dan Kamis untuk kelas B2, B3 dan B4. Ada pun Jumat, proses belajar diliburkan. Hari itu (Jumat) digunakan untuk evaluasi dan upgrading (pembekalan lanjutan) tim Sekolah TK RUMAN Aceh.
Protokol Kesehatan
Pembagian kelas menjadi rombongan belajar tersebut menurut Ketua PKBM RUMAN Aceh, Rizky Sopya, S.Pd., dibuat sebagai ikhtiar bersama mencegah penyebaran COVID-19 yang telah mewabah sejak tahun lalu.
“Kita berkomitmen bekerjasama dalam upaya pencegahan penyebaran virus yang telah menjadi pandemi itu. Caranya, mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak”, ujar Rizky.
Saat murid tiba di sekolah, ungkap Rizky, bunda guru memeriksa suhu tubuh anak dan keluarga yang mengantar dengan medical infrared thermometer atau AICARE. Lalu, sebelum pulang, suhu tubuh anak-anak kembali diukur. Semua data terekam dalam catatan sekolah.
“Keselamatan anak murid merupakan prioritas kita. Bila kondisi semakin membaik, proses belajar secara tatap muka akan terus dilanjutkan, sebaliknya demikian pula. Semoga segera berakhir pandemi ini, agar kehidupan kita normal kembali”, pungkas Rizky tersenyum.