Harianrakyataceh.com – Hari ini, tim sepakbola PON Aceh akan berhadapan dengan ‘saudara se-pulau’, PON Sumatera Utara (Sumut) pada pertandingan kedua babak 6 besar, PON XX Papua. Duel Sumatera ini akan berlangsung pada pukul 13:00 WIB atau sama dengan 15:00 WIT, di Stadion Mandala, Jumat (8/10).
Pertandingan tersebut wajib dimenangkan anak asuh Fakhri Husaini untuk menjaga peluang melaju ke babak semifinal. Setelah sebelumnya, di laga perdana Aceh kalah tipis dari Papua. Di lain sisi, Sumut ini merupakan laga perdana bagi mereka.
Peluang untuk menginjakkan kaki di semifinal masih terbuka. Dengan catatan, menang atas Sumut, dan dengan asumsi Sumut kalah dari Papua di pertandingan terakhir. Bila hitung-hitungan tersebut terjadi, maka Papua dan Aceh melanggeng ke semifinal.
Karena itu, usai laga melawan Papua, Fakhri Husaini sudah menginstruksikan anak asuhnya untuk istirahat maksimal. Hal ini dimaksudkan agar Alvin, Ridha Umami, Muharrir bugar di tarung hidup mati nanti sore. Jadwal yang padat, benar-benar memaksa tim pelatih untuk mensiasati keadaan agar penggawa Serambi Mekkah bisa tampil all out.
Jika merujuk pada pertemuan di laga ujicoba saat Aceh melakukan TC di Medan, sesungguhnya Aceh punya modal cukup baik. Mereka berhasil memenangkan ujicoba tersebut dengan skor 0-2. Dua gol tersebut dicetak Jamaluddin dan Ridha Umami. Namun, Fakhri enggan melihat masa lalu.
“Mereka harus melupakan laga kita pernah menang 2-0 atas Sumut, beberapa waktu yang lalu saat ujicoba. Saya yakin mereka (Sumut) pasti ada beberapa perubahan. Buat kami adalah fokus ke depan. Artinya kami masih punya harapan, peluang dengan syarat meraih poin penuh, harus memenangkan pertandingan besok (hari ini),” katanya.
Saat disinggung mengenai kekuatan tim Sumut, yang tiga kali berganti pelatih, menurut Fakhri hal tersebut tidak merubah banyak hal. Sumut tetaplah Sumut dengan segala ciri bermain yang khas. Baginya, yang paling penting adalah mempersiapkan kebugaran pemain Aceh. Karena sudah dua kali bermain berturut-turut.
“Tim Sumut meski sudah berganti beberapa pelatih, tapi kan ciri khasnya tidak berubah. Mereka main dengan militansi yang tinggi, khasnya Sumut. Kita sudah paham itu,” tutur Fakhri.
Meski mengaku kecewa atas kekalahan dari dari Papua, sebab sudah mengawali pertandingan dengan baik. Namun, ada hal positif yang bisa dipetik. Menurut Fakhri, Yasvani, Akhilul Wahdan, M Fairusyi tampil solid dan terjalin komunikasi yang cukup baik antar lini. Hal tersebut mendongkrak kepercayaan diri pemain Aceh. Melawan Sumut, bekal tersebut harus dipertahankan. Selain kebugaran, faktor mental menentukan hasil akhir di laga krusial tersebut
“Kesiapan mental sangat dibutuhkan untuk berani tampil dengan tim yang khas cara mainnya, Sumut. Saya kira pemain harus udah paham itu,” beberapa eks pelatih timnas itu. (icm)