Harianrakyataceh.com – Tim sepakbola PON Aceh akan berjuang mengamankan satu tiket grand final PON XX Papua 2021, cabang olahraga (cabor) sepakbola putra. Namun, perjuangan itu dipastikan tak mudah, sebab anak asuh Fakhri Husaini berhadapan dengan lawan tangguh, Jawa Timur (Jatim). Pertandingan ini akan berlangsung hari ini, di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Selasa (12/10).
Bagi Alvin Abdul Halim, Yasvani, Zul Azhar, bila mampu memenangkan pertandingan tersebut, selain sudah pasti mengantongi perak, mereka juga menciptakan sejarah. Setidaknya, menyamai capaian tim sepakbola PON Aceh tahun 1993. Saat itu, diperkuat Tarmizi Rasyid cs, Aceh harus puas membawa pulang perak, setelah takluk dari Irian Jaya -sebutan Provinsi Papua- di masa itu.
Pertandingan ini dipastikan berlangsung alot. Sebab anak asuh Rully Kelches sangat ingin menginjakkan kaki di partai puncak. Sekaligus pembuktian bahwa Jatim, tak salah disebut sebagai unggulan, sekaligus calon juara.
Meski demikian, Fayrushi, Muharrir, Ridha Umami tak ingin melepas kesempatan berharga menciptakan sejarah. Motivasi ganda ada di pihak Aceh. Aroma balas dendam cukup terasa. Hal ini cukup beralasan, sebab Aceh pernah dibantai di Surabaya, saat melaksanakan TC terakhir di Jatim. Tak tanggung, Jatim membantai Aceh 4-0 tanpa ampun.
Selama mengarungi babak penyisihan grup hingga babak 6 besar, Jatim tampil cukup digdaya, tanpa sekalipun kehilangan poin. Jangankan kalah, seri pun tak pernah didapat. Di babak 6 besar, produktivitas Jatim cukup memukau. Dari dua laga, membukukan 7 gol dan hanya kebobolan 1 gol.
Statistik mentereng, serta pernah menang saat ujicoba membuat kubu Jatim optimistis mampu menguburkan mimpi Aceh, yang berambisi lolos ke partai puncak. Namun, Jatim mengaku mewaspadai strategi Fakhri Husaini. Hal ini sebagaimana disampaikan pelatih Jatim, Rudy Keltjes.
“Saya tidak takut kekuatan tim Aceh. Saya takut Fakhri (Husaini)-nya. Jadi ini pelatih cerdas dan cerdik. Bukan jaminan meski kami menang uji coba 4-0,” katanya, Senin (11/10).
Rudy sengaja mengistirahatkan sejumlah pilar penting, manakala melakoni laga terakhir di babak 6 besar. Meski begitu, Jatim tetap keluar dengan poin penuh, setelah menang 2-0. Saat disinggung, soal kebugaran pemain dengan jadwal yang padat, ia menjawab singkat. Katanya, tidak ada masalah dan itu urusan dirinya.
“Pokoknya anak-anak harus berjuang. (Beberapa pemain inti) memang saya simpan untuk semifinal. Nanti sudah full time. Jadi saya gak nyoba-nyoba,” pungkas Rudy Keltjes.
Sementara itu, kubu Aceh juga sudah siap menghadapi Jatim. Sejumlah persiapan sudah dimatangkan. Besutan Fakhri Husaini sedikit diuntungkan untuk kebugaran. Pasalnya, mereka sempat istirahat tiga hari, setelah laga terakhir. Dari persiapan yang ada, aspek mental mendapatkan perhatian serius.
“Kami sudah mempersiapkan semua aspek. Tapi yang menjadi penekanan saya, aspek mental. Karena ini pertandingan penting. Saya berharap, mereka bisa memperlihatkan mental yang tangguh. Mental-mental para pejuang, yang tidak mau kalah sejengkal pun di lapangan ketika kami kehilangan bola,” kata Fakhri Husaini kepada Harian Rakyat Aceh, Senin (11/10).
Di luar itu, Aceh mewaspadai agresivitas lini serang Jatim yang terkenal tajam. Fakhri mengungkapkan, pentingnya menjaga jarak antar lini, depan, tengah dan belakang. Hal tersebut sangat berpengaruh, karena lawan yang dihadapi adalah tim yang menurutnya, adalah salah satu tim terbaik yang ada di PON XX Papua 2021. Antar lini tak boleh longgar. Sebab pemain Jatim semua yang bagus, baik pada saat bertahan maupun menyerang.
“Mereka kemampuannya cukup merata, kedalam skuadnya juga cukup baik. Kami harus benar-benar disiplin dalam bertahan. Pada saat kehilangan bola, kami tidak boleh memberikan mereka ruang, yang bisa memberikan kesempatan mereka untuk mengeluarkan kreatifitasnya,” ujar eks pelatih Timnas Indonesia ini.
Terkait hasil minor dan kalah mencolok 4-0, Fakhri telah menginstruksikan anak asuhnya untuk melupakan. Menurutnya, ujicoba adalah ujicoba. Mereka hanya ingin mengukur diri sejauh mana. Hasil yang lalu itu, di sisi lain ada hal positif. Setelah kalah, tim pelatih Aceh langsung melakukan evaluasi.
“Ini kesempatan bagus bagi pemain, untuk minimal memperlihatkan kemampuan mereka, hasil ujicoba 4-0 itu bukan menjadi penghalang bagi kami untuk mencoba mengalahkan mereka di semifinal (hari ini),” tegas Fakhri. (icm/rif)