Harianrakyataceh.com – Fuad Ramadhan, pelari Aceh nomor 400 meter putra di cabang olahraga Atletik PON XX Papua 2021 berhasil mempersembahkan medali emas untuk Aceh, sekaligus mempertahankan prestasinya sebagai juara bertahan 400 meter putra PON Jawa Barat 2016, Selasa (12/10).
Atlet kelahiran Aceh Timur 25 tahun silam ini, mecatatkan waktu 47.62 detik di nomor 400 meter dan finish sebagai juara 1. Disusul atlet Jawa Timur, Dewa Radika Sya (47.71 detik) meraih perak, dan Hadi Nur Ikhsan di posisi ketiga asal Jawa Tengah dengan catatan waktu 48.05 detik dan meraih perunggu.
Fuad sangat puas dengan apa yang diraihnya hari ini. “Alhamdulillah ini hasil jerih payah saya selama ini, berlatih keras untuk masyarakat Aceh. Ini PON kedua bagi saya, alhamdulillah mempertahankan medali emas,” ujarnya usai berlomba di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua.
Kesuksesan Fuad meraih medali emas tidak didapat dengan mudah, dirinya harus terjatuh di garis finish dan posisinya nyaris dikejar pesaingnya dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, hingga lutut kiri dan kanan Fuad terluka. Lebih dari itu, Fuad juga sempat pingsan dan mendapat perawatan oleh tim medis beberapa menit, hingga kondisinya kembali normal.
Hal mengejutkan usai meraih medali emas untuk Aceh justru keputusan Fuad untuk pensiun dari nomor 400 meter tersebut. “Saya spesialis 400, saya ingin pensiun, ini terakhir bagi saya. Saya pensiun di nomor 400 meter. Di PON Aceh-Sumut nanti insya Allah saya main di nomor Dasa Lomba, 10 nomor,” sambungnya.
Alasan ingin pensiun, menurutnya dia tidak suka nomor 400. “Jujur, ini nomor yang paling saya benci, tapi alhamdulillah saya mempertahankan medali emas. Saya benci karena latihannya sangat capek, dongkol, latihannya sangat melelahkan,” ujarnya.
Fuad sudah mulai berlatih di dunia lari sejak, kelas 3 SMP tahun 2011 hingga saat ini tahun 2021. Dulu awalnya ia berlomba untul 100 meter, kemudian pindah ke 400 pada 2015, dan 2016 di PON Jawa Barat ia mempersembahkan emas untuk Aceh.