Harianrakyataceh.com – Tim sepakbola dari Kabupaten Bireuen, Galacticos FC bertekad promosi ke Liga 2 musim ini. Karena itu, sejumlah persiapan telah dilakukan demi merealisasikan misi mulia. Saat ini, Galacticos FC terlebih dahulu harus menuntaskan Liga 3 di regional Aceh.
Pemilik tim, H Ziaurrahman mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan tim dengan baik. Sejumlah pesepakbola muda terbaik di Bireuen dan dari beberapa kabupaten/kota di Aceh, direkrut Galacticos FC. Mereka adalah pesepakbola muda dengan label PORA. Pihaknya sadar, untuk naik kelas ke kasta profesional, hal dasar yang wajib dimiliki adalah kedalaman skuad.
“Sejauh ini persiapan berjalan dengan baik. Galacticos FC bukan hanya merekrut pemain muda terbaik di Aceh, tetapi juga kedatangan pemain berpengalaman dari luar. Ada yang dari Liga 2, Liga 1 bahkan ada yang pernah dipanggil timnas,” tutur pria yang akrab disapa Uun itu, kepada Harian Rakyat Aceh, Jumat (3/11).
Pemain dengan kilau bintang yang dimiliki Galacticos FC, seperti Luis Irsandi yang pernah mentas di Liga 1 bersama Persiraja. Kemudian ada Dendi Abdillah, eks timnas U-16 era Indra Sjafri, terus Ahmad Afhridzal eks timnas yang pernah mencicipi atmosfer sepakbola di Kroasia. Bahkan salah satu putra Bireuen, Mohd Gazi Al Ghifari juga baru pulang dari seleksi timnas era Seen Tae Yong.
Dengan kedalaman skuad yang mewah, dipadukan pemain pekerja keras lagi berbakat Aceh, plus senior pengalaman, maupun jebolan PON seperti dua kiper Kautsar Ramadhan (Aceh) dan Agus Susanto (Kaltim), menunjukkan keseriusan Galacticos FC untuk segera naik kasta.
Tidak hanya itu, pengurus tim, Bustamin Arif dan Syakir Sulaiman juga menyiapkan penginapan yang layak bagi para pemain serta nutrisi yang memadai.
“Tim ini dibangun atas dasar kekeluargaan. Manajemen yang ramping, semata-mata dimaksudkan agar tata kelola lebih efisien. Untuk fasilitas, kita berikan yang memadai. Mohon doa dan dukungannya. Tim ini sedang dan terus belajar menjadi profesional,” jelas orang nomor satu di Galacticos FC itu.
Uun mengucapkan terima kasih atas segala dukungan semua pihak. Terutama keluarga, manajemen tim, dan masyarakat Bireuen. Galaticos FC semata-mata ada demi mewadahi pesepakbola Aceh untuk bisa tampil, sekaligus menjaga marwah sepakbola Serambi Mekkah.
Ia percaya, tekad yang kuat, ketulusan serta kemauan untuk benar-benar profesional, adalah kunci sebuah tim bisa berbicara banyak. Setelah Persiraja promosi ke Liga 1, tahun 2021 tidak ada satu pun tim dari Aceh yang bermain di Liga 2. Hal ini, dipandang tidak cukup baik bagi dunia si kulit bundar Provinsi Aceh.
“Artinya ada kekosongan perwakilan. Ketiadaan tim Aceh di Liga 2 berdampak besar, hilangnya panggung bagi banyak bakat sepakbola Aceh untuk tampil. Kekosongan tersebut, InsyaAllah coba diisi oleh Galacticos FC musim ini, semata-mata untuk sepakbola Aceh. Idealnya tidak ada anak tangga yang putus, harus ada tim Aceh baik di Liga 1 maupun Liga 2,” kata Uun.
Sementara itu, Bendahara Umum Galacticos FC, Bustamin Arif menyampaikan, untuk merealisasikan misi promosi ke Liga 2, pihaknya telah merekrut sebanyak 27 pemain untuk berlaga di Liga 3. Mereka juga baru saja memperkenalkan jersey resmi dengan menggandeng apparel nasional. Launching jersey dan foto tim dilaksanakan di lapangan Galacticos FC, Cot Gapu, Bireuen, Kamis (2/12). (icm/rif)
Hindari Kutukan Bintang
Galacticos FC sadar bahwa misi promosi ke Liga 2 tidaklah mudah. Meskipun dihuni sejumlah nama beken dengan CV mentereng plus label eks timnas, bukan jaminan otomatis lolos. Karena itu, Galaticos FC berharap semua elemen yang terlibat dapat mengerahkan semua kemampuan terbaik. Hanya dengan kerja keras, misi promosi dapat terealisasi.
“Bila tidak kerja keras, kurangnya tanggungjawab, maka mimpi kita bersama untuk naik kasta bakal sulit terwujud. Untuk itu, saya berharap pemain senior bisa menjadi panutan bagi juniornya. Tidak boleh ada satupun pemain yang merasa dirinya bintang. Semua kita sama, satu tekad demi hasil maksimal,” kata Uun.
Lebih jauh, banyaknya pemain bintang juga menjadi PR bagi tim pelatih, Ucok Budiman (Pelatih Kepala), Udin Saifuddin (Asisten Pelatih) dan Amiruddin (Pelatih Kiper) untuk membangun kebersamaan tim yang hangat, penuh kekeluargaan dan tanpa adanya gap.
“Kita selalu berupaya untuk menjaga harmonisasi dalam tim. Jika ada satu orang saja yang besar kepala, maka yang rugi tim. Jangan sampai kutukan bintang menjadi batu sandungan bagi itikad baik Galacticos FC untuk naik kelas,” tegasnya.
Tak lupa, Pemilik Galaticos FC tersebut mengimbau kepada segenap keluarga besar Galacticos FC, untuk benar-benar bertanggungjawab di dalam maupun luar lapangan. Rasa memiliki itu harus benar-benar ditanamkan dan dibuktikan. Bermain dengan hati demi lambang di dada, serta menjaga attitude di dalam lapangan maupun dimana saja.
“Yang mesti diingat adalah kesadaran untuk menjaga nama baik Galacticos FC. Tanggungjawab di lapangan, dan jaga attitude di luar. Jangan melakukan hal-hal yang dapat merusak citra. Pesepakbola selalu dipantau publik. Kalau belum bisa menjadi teladan, setidaknya tidak menjadi penebar keburukan,” pesannya. (icm.rif)