HARIANRAKYATACEH.COM – PSAS Aceh Singkil keluar sebagai pemenang pada laga ketiga lanjutan babak 16 besar Liga 3 Aceh. Gol di injury time babak tambahan waktu dari Editia Darma mengubur mimpi tim asal Bereunuen, Kabupaten Pidie, Mutiara Raya FC. Sekaligus menyegel satu tiket ke babak 8 besar.
Pertandingan ini dilangsungkan di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Senin (20/12). Laga tersebut berlangsung di tengah guyuran hujan lebat. Eksesnya, kedua tim tidak bisa memperagakan permainan satu dua passing pendek. Genangan air, membuat laju bola terhambat. Kedua tim terpaksa memainkan umpan-umpan panjang.
Di babak pertama kedua tim berusaha saling menekan. Tapi sigapnya Khuzzari dan Nurhakiki di pertahanan menyebabkan gawang tim Mutiara Raya FC tetap aman. Pun sama, tembok pertahanan PSAS Aceh Singkil yang dikawal Jati Urama dan Ibran Kasir juga tak mudah ditembus. Hingga waktu turun minum tiba, kedudukan kacamata (0-0) tetap bertahan.
Semangat dan militansi anak-anak Mutiara Raya FC di babak kedua akhirnya berbuah hasil. Adalah Ahmad Iqbal yang menjadi pemecah kebuntuan, setelah memanfaatkan tendangan penjuru, tepatnya di menit 78′. Gol tersebut membuat anak-anak dari Kabupaten Pidie itu tampil lebih bergelora.
Sebaliknya, PSAS Aceh Singkil tak ingin angkat koper lebih dulu. Pelatih kepala mereka, Mulia Saputra memberikan instruksi agar anak asuhnya tampil lebih menekan, dan efektif memanfaatkan peluang. Hanya butuh waktu sepuluh menit bagi PSAS Aceh Singkil untuk menyamakan kedudukan. Di menit ke 88′, Kabulya Saputra mencatatkan namanya di papan skor, lewat hentakkan keras dari luar kotak penalti. Hingga waktu berakhir, skor bertahan imbang (1-1).
Berhubung sistem gugur yang digunakan Asprov PSSI Aceh di babak 16 besar Liga 3 Aceh. Wasit Junaidi melanjutkan pertandingan ke babak tambahan. Pada babak tambahan waktu tersebut, kedua tim punya peluang emas. Kesalahan antisipasi bek PSAS Aceh Singkil disambar oleh Jumal Saputra.
Beruntung tendangannya tertolong genangan air, yang membuat laju bola merambat pelan. Akibatnya, kiper yang posisinya sudah tidak menguntungkan, punya waktu untuk menyelamatkan bola tersebut. Sementara peluang emas PSAS Aceh Singkil ada di kaki Editia Darma. Meskipun tak terkawal, dan jaraknya hanya kurang satu meter setengah dari gawang, tendangannya justru melenceng.
Saat pertandingan nyaris usai dan kemungkinan dilanjutkan penalti. Di menit akhir, sebuah umpan terobosan berhasil disambar oleh Editia Darma ke pojok kanan gawang Mutiara Raya FC. Gol tersebut menjadi pembuktian bagi Editia yang notabene merupakan jebolan PON Aceh, yang meraih perak di PON Papua. Setelahnya, wasit meniupkan peluit akhir tanda pertandingan selesai. (icm)