LHOKSUKON (RA)- Warga Kabupaten Aceh Utara dari sejumlah kecamatan yang menjadi pengungsi korban banjir sejak lima hari terakhir ini, mulai diserang penyakit.
Umumnya, penyakit yang derita oleh warga, baik usia anak-anak, remaja maupun dewasa adalah penyakit kulit, demam, influenza, infeksi saluran pernapasan dan hipertensi serta diare.
Derita para korban banjir semakin parah, selain rumahnya dan harta benda ikut terendam banjir, kini berlanjut pada kesehatannya. Nasib puluhan ribuan warga Aceh Utara ini harus menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh Utara, Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Pusat. Dimana, mereka saban tahun selalu menjadi korban bencana alam banjir yang sepertinya tidak kunjung berhenti.
Sesuai data update banjir jumlah pengungsi Aceh Utara yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh Utara, tertanggal 4 Januari 2022 sebanyak 41.189 jiwa atau 12.046 kepala keluarga warga tersebar di 10 kecamatan.
Sementara Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Aceh Kombes Pol Sariman di Aceh Utara, kepada awak media pada Selasa kemarin menyampaikan, saat ini pengungsi di Kabupaten Aceh Utara mulai diserang penyakit pasca terjadinya banjir dalam beberapa hari terakhir ini.
“Rata-rata penyakit yang diderita oleh pengungsi yakni penyakit kulit, demam, influenza, infeksi saluran pernapasan dan hipertensi serta diare,”katanya, seraya menambahkan, penyakit yang menyerang pengungsi akibat susahnya air bersih di lokasi pengungsian, karena banjir masih merendam pemukiman penduduk.
Ia mengatakan, untuk membantu masyarakat maka pihaknya dari Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Aceh telah membuka posko pengobatan gratis bagi pengungsi korban terdampak banjir di sejumlah kecamatan di Aceh Utara.
“Kita akan membuka posko pengobatan gratis ini selama satu minggu kedepan. Hari ini saja (kemarin.red) sesuai data yang masuk sudah ada 350 korban banjir berobat, dengan rincian 217 pasien laki-laki dan 133 pasien perempuan. Umumnya mereka mengeluhkan penyakit kulit,”ungkap Kombes Pol Sariman.
Disebutkan, dalam posko itu melibatkan dua dokter dan delapan perawat yang berasal dari Polda Aceh, Mabes Polri dan dari Klinik Polres Aceh Utara. “Kita meminta kepada warga pengungsi yang mempunyai keluhan penyakit dapat segera mendatangi posko pengobatan gratis Polda Aceh,”pintanya.
Diharapkan juga, walaupun ada sebagian warga korban banjir yang tinggal di pengungsian harus tetap menjaga kesehatan. “Semoga bencana banjir segera berakhir. Dan harus tabah dalam menghadapi bencana alam ini,”ucapnya.
Kapolda Pantau Banjir
Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Ahmad Haydar, S.H., M.M bersama Polda Aceh juga sudah turun memantau lokasi banjir di Aceh Utara pada Selasa kemarin.
Kehadiran Kapolda Aceh ini disambut oleh Bupati Aceh Utara H.Muhammad Thaib bersama Kapolres Aceh Utara AKBP Riza Faisal, Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Arm Oke Kistiyanto, Kejari Lhoksukon dan unsur Forkopimda lainnya.
Kapolda tidak hanya menyalurkan bantuan secara simbolis, tetapi juga turun langsung memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir. Kemudian, meninjau kondisi dapur umum,lokasi pengungsian dan posko pengobatan masyarakat serta lokasi banjir. (arm/min)