IDI (RA) – SMKN 1 Idi sukses membina anak didiknya untuk mandiri pasca lulus sekolah. Rajul Amal, lulusan Jurusan TBSM sekolah ini sukses membuka usaha perbengkelan dengan omzet bulanan mencapai Rp10 juta. Tidak hanya itu, Rajul juga mempekerjakan 2 orang karyawan.
Pengakuan tersebut disampaikan Rajul, saat menyampaikan testimoni di hadapan Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah dan seluruh peserta zikir dan doa ASN jajaran Pemerintah Aceh, di Aula SMKN 1 Idi, Rabu (16/3).
“Setelah lulus di SMKN 1 Idi tahun 2013, saya membuka usaha mandiri di bidang service dan penjualan suku cadang sepeda motor dengan nama usaha Raju Service di Idi Rayeuk. Pendapatan bersih saya lebih kurang Rp10 juta perbulan. Saya juga mempekerjakan dua karyawan mekanik, dengan gaji masing–masing Rp4,5 juta perbulannya,” ujar Rajul.
Tidak hanya itu, Rajul juga mengungkapkan, setiap tahun tempat usahanya juga menerima siswa Prakerin, baik yang berasal dari SMKN 1 Idi maupun siswa SMK lainnya.
“Terimakasih kepada para guru yang telah membimbing hingga saya bisa berhasil. Saya mengajak kepada adik-adik untuk masuk SMK karena di sini kita dididik untuk langsung memiliki keahlian. SMK Bisa – SMK Hebat!” imbuh Rajul.
Tak hanya Rajul Amal, Feri Wahyudi, salah seorang siswa SMKN 1 Idi kelas XII Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, juga menyampaikan testimoni. Feri mengaku pernah mewakili sekolanya untuk mengikuti kelas industri khusus binaan YAMAHA.
“Pembelajaran yang saya dapatkan di kelas khusus ini, selain dari guru yang ada di sekolah, juga dari guru tamu industri. Sehingga membuat kami semakin terampil,” ujar Feri.
“Saat ini saya sekolah sambil bekerja di bengkel Klinik Motor. Cita-cita setelah lulus nanti, saya ingin berwirausaha membuka bengkel service sepeda motor di daerah saya Peudawa Puntong, serta bisa membuka lapangan kerja. Terimakasih kepada seluruh guru SMKN 1 Idi, atas bimbingan dan dukungan nya selama ini. SMK Bisa – SMK Hebat!” sambung Feri.
Sementara itu, Kepala Sekolah Antoni Samad menjelaskan, SMKN 1 IDI didirikan pada tanggal 20 Maret 2004 di Gampong Jalan Idi Rayeuk, atas permintaan masyarakat setelah pemisahan Kota Langsa dari Kabupaten Aceh Timur.
“Awalnya hanya ada dua jurusan yaitu Teknik Mekanik Otomotif dan Tata Busana. Saat ini SMKN 1 IDI sudah berkembang menjadi 6 jurusan dengan jumlah rombel sebanyak 23, jumlah guru 52 orang, dan jumlah siswa sebanyak 490 orang,” ujar Antoni.
Antoni menambahkan, saat ini sekolahnya mempunyai beberapa program unggulan, yaitu Kelas Industri, Teaching Factory, Bursa Kerja Khusus, LSP P1 dan Produk Kreatif Kewirausahaan.
Sekda sangat mengapresiasi berbagai capaian yang telah didapat SMKN 1 Idi. Sekda meyakini, dengan keseriusan dan kerjasama serta koordinasi lintas yang terjalin baik, maka uoaya peningkatan mutu pendidikan di Aceh akan meningkat sesuai harapan semua pihak.
Sedangkan terkait kasus Covid-19, Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, kembali mengingatkan para Aparatur Sipil Negara jajaran Pemerintah Aceh tetap waspada dan terus patuhi protokol kesehatan, meski kasus covid-19 terus menurun.
“Alhamdulillah, kasus covid-19 terus menurun di Aceh. Namun, kami ingatkan agar kita tetap waspada selalu jaga diri, jaga keluarga dan lingkungan. Insya Allah, segala usaha yang telah kita lakukan serta dzikir dan do’a yang terus kita panjatkan diijabah Allah dan Covid-19 segera berlalu,” ujar Sekda. (ril/ra)