class="post-template-default single single-post postid-67236 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

DAERAH · 21 Apr 2022 17:27 WIB ·

Terlapor Kasus Penghinaan Wakil Bupati Berencana Lapor Balik


 Dailami Wakil Bupati Bener Meriah Perbesar

Dailami Wakil Bupati Bener Meriah

HARIANRAKYATACEH.COM I REDELONG – Empat orang terlapor kasus penghinaan terhadap Wakil Bupati Bener Meriah mengaku bingung setelah mendapat surat panggilan dari Polres Bener Meriah terkait  kasus pengancaman melalui media facebook yang diterima Rabu (20/4).

Tak tanggung-tanggung mereka juga mengaku akan berkoordinasi dengan para pakar hukum terkait kasus ini dan akan membuat laporan pencemaran nama baik yang dilakukan  Wakil Bupati Bener Meriah Dailami jika memungkinkan.

“ Kami merasa tidak pernah melakukan penghinaan apa lagi pengancaman terhadap Wakil Bupati Bener Meriah di media facebook sehingga kami merasa bingung tiba-tiba mendapat surat panggilan dari polisi atas kasus pengancaman melalui facebook,” ungkap Badri bersama tiga orang lainya Muhammdin, Ahmad dan Adi Bodo.

Pihaknya juga mengaku sempat membaca berita terkait pernyataan Bupati Bener Meriah yang merasa terhina dan  melaporkan empat akun facebook tersebut di sejumlah media online.

“ Kami sama sekali  tidak menyadari jika orang yang dimasuk wakil bupati itu adalah kami sehingga kami juga tidak memberikan klarifikasi apa-apa di media,” jelasnya.

Mereka berempat juga mengaku sempat beberapa kali datang ke Pendopo Wakil Bupati Bener Meriah namun sama sekali tidak pernah berbicara langsung dengan wakil bupati Bener Meriah untuk mendesak memenangkan proyek.“ Jangan kan meminta untuk di menangkan kami berempat bahkan tidak mendaftar kegiatan apapun di LPSE,” ungkap Badri.

Lebih lanjut katanya mereka juga  bergabung dalam perkumpulan organisasi rempak yang sebelumnya mendukung penuh kepemimpinan Wakil bupati Bener Meriah. “Saat itu memang ada perwakilan rempak yang membahas terkait proyek dan berbicara langsung dengan wakil bupati dihadapan kami dan setahu saya tidak kata-kata mendesak untuk dimenangkan” kata Badri dan tiga orang temannya.

“Jika terkait pekerjaan itu ya lebih baik tanya sama abang fii karena saat itu dia sebagai orang yang di tuakan berbicara langsung dengan Wakil bupati dan disaksikan oleh puluhan orang“ kata mereka.

Sementara itu di tempat terpisah Syafii menegaskan tidak pernah meminta dan mendesak Wakil Bupati Bener Meriah untuk memenangkan proyek. “ Dalam pertemuan itu memang saya ada bertanya apakah bisa dimenangkan namun perlu di garis bawahi kami tidak memaksa namun hanya bertanya” tegasnya.

Ia menambahkan, saat mempertanyakan tentang proyek tersebut ia juga menggunakan bahasa yang santun dan saksikan oleh orang banyak yang hadir di pendopo dua saat itu. “ Bagaimana paket dengan empat paket yang didaftar kemarin, apakah bisa menang” ulang  fii meniru cara bicara saat bertemu Wakil Bupati.

Saat itu lanjutnya, Wakil Bupati menjawab bahwa pekerjaan tersebut sudah pinal dan tidak bisa menang. “Jika memang tidak bisa menang ya sudah dan ini terakhir kali kami bersilaturahmi ke pendopo ini  dan jika ada salah kami mohon maaf dan sebaliknya jika ada kesalahan bapak wakil bupati sudah kami maafkan, berizin murum-murum, “  jawab   Fii menceritakan sambil meninggal pendopo wakil.

 Menurutnya, alasan pihaknya bertanya pekerjaan tersebut akibat sebelumnya kata fii, Dailami sendiri yang memerintahkan nya  untuk mengikuti proses tender sambil  memberikan ceklist pekerjaan melalui direktur PDAM Salman.

Menurutnya ada 7 paket pekerjaan yang sebelumnya diperintahkan oleh wakil Bupati Bener Meriah untuk di ikuti namun pada akhirnya tidak satu pun yang menangkan karena berbagai alasan yang tidak logis.

Sebelumnya fii  juga menceritakan,   anggota perkumpulan rempak tanpa di hadiri oleh dirinya sempat bertemu dengan  Wakil Bupati dan sempat berencana ingin memberikan dua ekor lembu serta uang senilai Rp 250.000 per orang untuk biaya megang.

Setelah itu katanya, beberapa anggota rempak sempat menghubinginya dan menyampaikan kesepakatan bersama  untuk tidak menerima  pemberian tersebut sehingga mereka secara bersama-sama kembali ke pendopo wakil bupati untuk menyamapaikan hal itu.

Pihaknya juga mengaku menyesalkan sikap Wakil Bupati Bener Meriah yang kekanak-kanakan dan  dinilai terlalu arogansi dengan membuat laporan polisi kepada orang yang sebelumnya  sangat mendukung kepemimpinanya.

Menurutnya, Wakil Bupati Bener Meriah juga terlalu baper dan menaggapi hal-hal yang seharusnya tidak perelu ditanggapi di facebook.” Seharusnya beliau lebih pokus di masa ahir kepemimpinanya bukan malah menujukn sipat arogansi dan menghabiskan energi dengan sikap nyeleneh,” tandas  Syafii   (uri)

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pemerintah Aceh Barat Renovasi Tugu Simpang Pelor Meulaboh

5 February 2025 - 16:36 WIB

Berhasil Kabur dari Kamboja, Korban TPPO Asal Aceh Disambut Haji Uma di Bandara Kuala Namu

3 February 2025 - 14:22 WIB

Polres Aceh Utara Bagikan Nasi Gratis untuk Jamaah Shalat Jum’at

31 January 2025 - 16:55 WIB

Cegah Curanmor, Kapolsek Banda Sakti Imbauan Warga Gunakan Kunci Ganda

30 January 2025 - 16:57 WIB

Bir Ali Kembali Berangkatkan 50 Jamaah Umroh

26 January 2025 - 15:47 WIB

Kolaborasi TNI dan Pendidikan, Action Rimba IV Resmi Dibuka

24 January 2025 - 15:32 WIB

Trending di DAERAH