Gayo Lues – Upayah dalam menurunkan angka Stunting di Kabupaten Gayo Lues Dinas BKKBN Aceh gelar Rekonsiliasi. Kegiatan dilaksanakan di Aula Setdakab Gayo Lues. Di buka oleh Wakil Bupati Gayo Lues H. Said Sani pada Selasa 10 /5/22. Di hadiri langsung Kepala BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri , Sekda Gayo Lues H. Rasisidn Porang, diikuti oleh SKPK terkait.
Wakil Bupati Gayo Lues H. Said Sani sebut indikator penilaian stunting sampai saat ini belum ada keterangan yang di pakai indikator apa , hingga Gayo Lues dinyatakan sebagai daerah tertinggi angka stunting di Aceh. Yang menjadi persoalan dari jumlah balita yang ada di kabupaten Gayo Lues 42,9 persen dinyatakan stunting. Hal tersebut harus ada penjelasannya agar didapat keterangan yang jelas bagi kabupaten kota.
Bila ada keterkaitan dengan bantuan dikuatir angka stunting di Gayo Lues akan terus bertambah, banyak masyarakat yang mengaku anaknya stunting agar menerima bantuan seperti halnya dengan Bantuan PKH. Banyak orang yang mengaku miskin hingga mendapatikan PKH. Guna mengatisifasi hal tersebut akan melakukan pendataan ulang guna mensinkronkan data yang dibuat melalui tim Survei kesehatan yang dikeluarkan melalui aplikasi. Terang Said
Said mengatakan tidak boleh menerima begitu saja data yang yang masuk tetapi harus melakukan Konfirmasi ulang kelapangan, dikuatirkan ada nama tidak ada orangnya, seperti halnya di desa Rerebe kecamatan Tripe jaya yang sudah dilakukan pengecekan ulang sementara ada nama namun tidak di temukan orangnya..
Drs, Sahidal Kastri mengatakan BKKBN Aceh terus melakukan Konsiliasi keseluruh kabupaten Kota guna mempercepat Pencegahan meningkatnya angka Stunting di Aceh. Saat ini BKBN memilki data bagi keluarga yang beresiko stunting tetapi bukan angkah stunting.
Dijelaskan beberapa keluarga yan bersesiko stuntin diantaranya tidak memilki pemukiman yang layak, tidak memilki Jamban dan sanitasi yang kurang baik dan sumber air bersih yang tidak memadai. serta kurang mendapatkan layanan kesehatan. Dalam penangannya harus melibat SKPK terkait sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bersesiko stunting.
Pada kesempatan tersbut Sahidal memaparkan penangan stunting yang teritegrasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk dalamnya ada tim audit yang akan diturunkan ke lapangan untuk mensikronkan data yang ada. ( Yud)