Ismail Rasyid : UMKM Ujung Tombak Perekonomian
Perbesar
Chief Executive Officer (CEO) Trans Continent Ismail Rasyid. Foto ist
BANDA ACEH – Chief Executive Officer (CEO) Trans Continent Ismail Rasyid menyampaikan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan ujung tombak dalam perekonomian yang sebagian besar pelaku usaha tersebut adalah kaum perempuan.
Menurutnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kedepan harus secara intent mengedukasi para pelaku UKM dalam pengelolaan usaha, terutama manajemen keuangan.
Menurutnya, itu bisa dilakukan oleh Bidang Perbankan dan Finansial, melalui program klinik bisnis UKM daerah. Jadi tidak hanya sekedar memberikan pinjaman modal kerja seperti yang terjadi selama ini, tetapi perlu juga dibarengi dengan pelatihan-pelatihan.
“Jika sebelumnya tidak bankable, semoga nantinya bisa jadi bankable dengan sistem keuangan yang lebih baik. Misalnya dengan membuat neraca atau laporan keuangan,” ujar Ismail Rasyid yang merupakan salah seorang calon Ketua KADIN Aceh periode 2022 – 2027, kepada sejumlah wartawan, Selasa (24/5/2022).
Kadin Aceh, bisa bersama Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) memberikan pelatihan memasak yang dipandu langsung oleh chef prifesional yang disediakan oleh KADIN. Pelatihan dapat diberikan kepada perempuan, misalnya yang berdomisili di Banda Aceh dan kawasan Aceh Besar.
“Nah, untuk itu pelatihan yang di lakukan harus dengan pendampingan dan pemberian modal agar pelatihan bisa berkelanjutan. Lalu, apakah selama ini kegiatan semacam ini pernah dilakukan KADIN, saya tidak tau,” katanya.
Ismail Rasyid pun berpendapat bahwa kegiatan pelatihan UMKM perlu diselenggarakan KADIN bersama dengan komunitas IWAPI dan dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Karena itu katanya sudah sepatutnya semua pihak mendukung program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan industri kecil menengah ini agar tanggap dan mandiri secara finansial.
Pemilik beragam perusahaan ini mengatakan semakin banyak pihak yang terlibat dalam menumbuhkan industri kecil dan menengah terutama untuk kaum perempuan, maka akan semakin baik untuk menumbuhkan perekonomian daerah kita.
“Dengan demikian kaum perempuan pun akan mendapatkan penghasilan melalui industri rumahan, namun tetap bertanggung jawab terhadap keluarga” kata Ismail.
Lebih lanjut, Ismail Rasyid juga menyatakan bersedia mencari faunding yang sudi memberikan bantuan permodalan bagi usaha mikro sehingga dampak dari pelatihan yang dilakukan dapat terasa bagi masyarakat luas.
“Jadi suka tidak suka, pandemi COVID-19 telah memberi pukulan cukup berat pada perekonomian termasuk bagi sektor UMKM,” tuturnya.
Apalagi menurut survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap UMKM termasuk di Aceh menunjukkan bahwa 94 persen usaha mengalami penurunan penjualan, bahkan lebih dari 40 persen UMKM dari berbagai kelas usaha mengalami penurunan penjualan lebih dari 75 persen. Selaku putra daerah dia pun mengajak pengusaha dan semua elemen masyarakat untuk bangkit membangun daerah. (rao)
Artikel ini telah dibaca 18 kali
Baca Lainnya
Trending di METROPOLIS