Oleh: Jurnalisa *)
DUA kali aksi demo di Aceh Tengah Penjabat selalu berada diluar daerah. Posisi ini sangat menguntungkan bagi Mirzuan.MT sebagai orang yang dipercaya Mendagri memimpin daerah penghasil kopi itu.
Entah memang kebetulan, atau memang ada intelijen yang telah menguntungkan Mirzuan tidak berada ditempat, saat orasi ratusan kepala Desa dan Ratusan Tenaga Kesehatan yang telah lebih dulu bocor.
Beruntung sekali memang, sebagai Penjabat saat rakyatnya menyuarakan kesedihan dan kepedihan terkait dengan honor dan tunjangan yang belum dibayar oleh pemerintah daerah.
Apapun ceritanya Mirzuan yang ditunjuk pusat harus berani mengambil langkah untuk menutupi devisit senilai Rp.64 Miliar dengan cara bijak.
Entah menghapus dana SPPD disetiap dinas yang begitu gendut atau menghapus beberapa mata anggaran kegiatan yang fungsinya juga sangat tidak dirasakan oleh masyarakat umum.
Sejauh ini hampir tiga bulan sebagai pimpinan masyarakat Gayo, Mirzuan masih kelihatan asyik dengan kegiatan seremoni undangan “Jakarta, Medan dan Banda Aceh”.
Sungguh itu hanya retunitas yang seharusnya dilakukan dan dihadiri oleh Sekda.
Selebihnya hampir tiga bulan, mantan kadis Perkim masa pimpinan Nova Iriansyah itu, juga hanya melakukan silaturahmi normal dengan beberapa kementerian.
Melihat kedepan ada tanggungjawab kegiatan Nasional PON yang sudah didepan mata.
Dimana akan ada energi lebih untuk menyiapkan lahan untuk venue pacuan kuda yang akan membawa anggaran puluhan miliar ke Aceh Tengah dan kegiatan lainnya.
Sampai saat ini tidak ada yang berubah selama hampir tiga bulan memimpin. Yang paling penting tadi adalah bagaimana pemerintahan Mirzuan harus tegak dan berani mengambil kebijakan tetap sasaran untuk “menutupi” dengan membayar apa yang menjadi tangungjawab sebagai pimpinan.
Saat ini ada juga isu berkembang bahwa Mirzuan dilingkari kalangan pengusaha yang diduga membiayai perjalanan keluar daerah selain SPPD.
Tulisan ini memang sangat dangkal namun, ada baiknya menjadi vitamin Penjabat Bupati Mirzuan MT untuk mengambil solusi terbaik membangun negeri diatas awan ini.
Tegaklah seperti benang layangan yang tidak bengkok jika ada angin meniup. Mirzuan juga harapan masyarakat jangan terjebak dengan “sengol” sana sini antara ASN yang mempunyai kubu tersendiri.
Selamat menjalankan tugas Pak Penjabat Bupati Mirzuan MT, semoga kebijakan bapak, menjadi arah yang lebih baik untuk pembangunan Aceh Tengah.
Sungguh keberuntungan, berada dipihak bapak, dimana beberapa kali aksi demo bapak tidak berada di tengah-tengah warga.
Jalinlah silaturahmi dengan keterbukaan masyarakat Gayo, karena kami Walcome dengan keputusan Mendagri. (rao)
*) Penulis adalah: wartawan Harian Rakyat Aceh yang bertugas di wilayah Aceh Tengah.