class="post-template-default single single-post postid-93888 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Puting Beliung Porak-poranda 8 Rumah Warga Meulaboh Aster Kodam IM Cek Serapan Gabah di Aceh Utara  Aster Kasdam IM Tinjau Program Sergab di Wilayah Kodim 0111/Bireuen Perang Kembali Mengguncang Suriah usai Runtuhnya Rezim Assad, Situasi Makin Memanas? 16 Napi Lapas Kutancane yang Kabur Berhasil Ditangkap, Berawal dari Minta Bilik Asmara

METROPOLIS · 23 Jun 2023 15:45 WIB ·

FJL Aceh Gelar Pelatihan Menulis Isu Gambut


 'Pelatihan Menulis Isu Gambut' selama dua hari, Jumat hingga Sabtu, (23-24/6/2023), berlangsung secara hibrida di lantai II, Gedung UPT-TIK ICT Uniersitas Syiah Kuala (USK). FOR RAKYAT ACEH Perbesar

'Pelatihan Menulis Isu Gambut' selama dua hari, Jumat hingga Sabtu, (23-24/6/2023), berlangsung secara hibrida di lantai II, Gedung UPT-TIK ICT Uniersitas Syiah Kuala (USK). FOR RAKYAT ACEH

BANDA ACEH | RAKYATACEH – Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh mengadakan ‘Pelatihan Menulis Isu Gambut’ selama dua hari, Jumat hingga Sabtu, (23-24/6/2023), berlangsung secara hibrida di lantai II, Gedung UPT-TIK ICT Uniersitas Syiah Kuala (USK).

Pelatihan ini diikuti para jurnalis, mahasiswa dan aktivis yang konsen terhadap pelestarian lingkungan salah satunya terkait gambut.

Pemateri yang dihadirkan diantaranya, Koordinator Simpul Pantau Gambut Aceh, Dr. Monalisa S.P., M.Si, Research Manager Pantau Gambut, Agiel Prakoso dan Jaringan Masyarakat Gambut Aceh (JMGA), Sahril.

Ketua Pusat Riset Kehutanan USK, Dr. Ir. Dahlan, S. Hut MSi., PU mengatakan, gambut di Aceh kebanyakan berada di luar kawasan hutan, seperti di rawa singkil yang masuk wilayah konservasi, lalu di Aceh Jaya, Calang sampai Aceh Barat Daya.

Berdasarkan tebaran gambut tersebut lanjut Dahlan, para peserta dapat menulis isu gambut dengan cermat. Karena gambut yang berada di luar kawasan dan di dalam hutan berbeda penanganannya, aplagi masyarakat sudah hidup duluan di kawasan tersebut.

“Selama ini penanganannya di konversi. Jika tata cara konversi ini bagus dilakukan, itu aman. Sementara yang tidak aman yakni dikeringkan, karena sifat gambut itu proses dekomposternya sangat lama. Jika gambut itu kering indikasi terbakar oleh api sangat mudah,” katanya.

Koordinator FJL Aceh, Munandar menyampaikan, kegiatan pelatihan ini dapat menjadi suatu output atau hasil terhadap peserta dalam memahami gambut, jenisnya, manfaatnya bagi masyarakat dan lingkungan hingga kondisinya saat ini khususnya gambut Aceh.

Para jurnalis lingkungan kata Nandar, selama ini juga konsen menulis terkait gambut. Seperti yang di Nagan Raya, Aceh Barat dan beberapa kabupaten lain. Dengan pelatihan menulis isu gambut ini para peserta juga dapat menggali data penyebab kebakaran di hutan yang salah satunya dipicu dari terbakarnya gambut ini.

“FJL menjadi ujung tombak jurnalis dalam memberitakan isu-isu lingkungan yang terjadi di Aceh. Seperti pembukaan lahan di daerah gambut dan kebakara gambut. Kawan-kawan harus mengadvokasi isu ini di samping mengedukasikannya ke masyarakat,” pungkasnya.

Kegiatan ini telaksana bekerja sama dengan Pusat Riset Kehutanan Universitas Syiah Kuala, Jaringan Masyarakat Gambut Aceh dan Simpul Pantau Gabut Aceh. (ra)

Artikel ini telah dibaca 54 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ketua PKK Aceh Santuni Anak Yatim di Yayasan Halimoen Al Asyi

13 March 2025 - 21:32 WIB

Penuhi Syarat WBK dan WBBM, PN Banda Aceh Bagikan Bingkisan Ramadan

13 March 2025 - 21:29 WIB

Personel Ditlantas Polda Aceh Kembali Bagikan Takjil untuk Pengendara

13 March 2025 - 17:26 WIB

Rumah Amal Masjid Jamik USK Salurkan Rp152,8 Juta dalam Kegiatan Apresiasi Fisabilillah 2025

13 March 2025 - 09:23 WIB

Mualem : Upayakan Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia dari Aceh

12 March 2025 - 20:08 WIB

Alami Sakit di Malaysia, Dua Warga Aceh di Fasilitasi Pemulangannya oleh Haji Uma dan PPAM

12 March 2025 - 14:03 WIB

Trending di METROPOLIS