RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – PT PLN (Persero) UIP3B Sumatera Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Banda Aceh mengadakan workshop pengolahan limbah sampah menjadi pupuk kompos pada Jumat (1/9) lalu.
Manager PLN UPT Banda Aceh, Riza Fahlefi mengatakan, workshop ini diadakan dengan tujuan agar sampah organik yang dihasilkan di lingkungan kantor dapat dikelola dengan baik. “Selain itu, hasilnya dapat dimanfaatkan kembali untuk taman kantor,” tutur Riza.
Kegiatan ini diikuti oleh pegawai PLN UPT Banda Aceh, mulai dari pegawai kantor Unit Pelaksana, perwakilan pegawai Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG), serta perwakilan pegawai Gardu Induk (GI) yang berada di wilayah kerja PLN UPT Banda Aceh.
Riza menambahkan bahwa akan dipersiapkan 15 unit tabung komposter untuk diberikan ke seluruh GI. “Diharapkan agar seluruh unit mulai bisa mengelola sampah organiknya sendiri dengan metode komposter ini, sehingga hasilnya bisa dimanfaatkan di lingkungan kantor masing-masing,” terang Riza.
Pemateri workshop, Syarifah Seicha Fathma menyampaikan, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos merupakan salah satu cara untuk mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Terlebih, 44 persen sampah di Indonesia adalah sampah organik.
“Setiap hari, kita bisa masukkan sampah organik yang terdiri dari daun kering, sisa makanan, kulit buah, dan sebagainya ke tong komposter. Setelah 27 hari, kita dapat memanen pupuk kompos melalui pintu komposter dan memanfaatkannya untuk tanaman di lingkungan kantor,” terang Seicha.
Ia juga menambahkan, pembuatan kompos ini perlu diiringi dengan pemilahan sampah di lingkungan kantor sehingga hanya sampah residu saja yang masuk ke TPA. Sampah organik diolah menjadi pupuk, sampah anorganik dapat dibawa ke Bank Sampah terdekat. Kegiatan ini merupakan aksi nyata PLN dalam mendukung program Zero Waste yang sedang digalakkan oleh pemerintah. (ra)