RAKYAT ACEH | JANTHO – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP, MM bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melaksanakan ziarah dan mendoakan para pahlawan serta tabur bunga di Makam Pahlawan Laksamana Malahayati di Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Kamis (9/11/2023).
Sebelum melakukan ziarah dan tabur bunga, Pj Bupati Aceh Besar bersama Forkopimda melakukan upacara ziarah dan mendoakan para pahlawan di Makam Laksamana Malahayati di depan Komplek makam tersebut, sekaligus sebagai pengingat akan jasa para pahlawan yang telah gugur membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Doa dan Tabur bunga ini merupakan kegiatan tahunan untuk mengingatkan kita akan perjuangan dan pengorbanan para pendahulu kita, dalam merebut kemerdekaan dan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga sejarah berdirinya Kabupaten Aceh Besar,” ujarnya.
Iswanto mengatakan Laksamana Malahayati dikenal juga dengan nama Keumalahayati, ia adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M.
“Malahayati lahir di Aceh Besar pada tahun 1550, dan menjadi satu diantara beberapa singa betina dari tanah rencong yang bernyali besar selain Cut Nyak Dhien dan Cut Nyak Meutia, ia berasal dari keluarga pengarung samudra berdarah biru serta Malahayati memiliki karakter berjiwa kepemimpinan, keberanian, rasa keingitahuan, Nasionalisme dan bertanggung jawab serta religius,” ucapnya.
Selanjutnya Iswanto mengatakan Malahayati itu tidak hanya dikenal dari keturunan darah biru atau ada darah sultan yang mengalir diurat nadinya, namun ia juga perempuan pertama di dunia yang menyandang panglima tertinggi di laut.
“Keberaniannya dalam bertarung tidak gentar, kendati lawannya seorang pria, hingga terbunuhnya Cornelis De Houtman melalui sabetan tajam rencongnya, padahal kala itu Cornelis de Houtman bersenjatakan pedang,” ungkapnya secara ringkas.
Melalui momen tersebut, Iswanto mengingatkan para generasi muda di Kabupaten Aceh Besar agar tidak melupakan sejarah dan menghormati para pahlawan yang telah berjasa untuk bangsa dan negara.
“Dengan rutin berziarah ke makam pahlawan dan membaca sekaligus menggali sejarah para pahlawan nasional, kita bisa memetik pelajaran dan hikmah dari perjuangan mereka, semangat pahlawan untuk masa depan bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menyerahkan paket santunan kepada ahli waris dan penandatangan pemasangan paving blok makam Tgk Panglima Polem dan penandatanganan pembangunan balai Tgk Hj. fakinah yang disaksikan ole unsur Forkopimda Aceh Besar.
Selain Pj Bupati dan Forkopimda Aceh Besar, kegiatan tersebut juga dihadiri para Staf Ahli, para Asisten, para kepala OPD, Camat dan ahli waris serta perangkat Gampong Lamreh dan masyarakat. (ra)